Internasional
Lee Jae-myung Bangkit dari Kekalahan, Kini Duduki Kursi Presiden Korsel Gantikan Yoon Suk Yeol
“Saya akan memenuhi misi saya untuk menciptakan dunia di mana demokrasi dipulihkan dan rakyat dihormati sebagai kedaulatan dalam republik demokratis,”
Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Amirullah
Lee Jae-myung Bangkit dari Kekalahan, Kini Duduki Kursi Presiden Korsel Gantikan Yoon Suk Yeol
SERAMBINEWS.COM – Lee Jae-myung secara resmi memulai masa jabatannya sebagai Presiden Korea Selatan pada Rabu (4/6/2025) setelah Komisi Pemilihan Umum Nasional (NEC) menyatakan kemenangannya dalam pemilu darurat yang digelar sehari sebelumnya.
Ia menggantikan mantan Presiden Yoon Suk Yeol, yang dilengserkan dari jabatannya akibat upaya kontroversial untuk memberlakukan darurat militer akhir tahun lalu.
Lee menjabat presiden pada pukul 6:21 pagi waktu setempat, tanpa masa transisi, karena pemilu diselenggarakan secara cepat untuk mengisi kekosongan jabatan kepala negara.
Ia langsung mengambil alih seluruh kewenangan sebagai presiden, termasuk peran penting sebagai panglima tertinggi militer, dari Presiden sementara Lee Ju-ho.
Baca juga: Harga Emas Mulai Turun Lagi, Efek Domino dari Drama Trump vs Xi Jinping?
Kemenangan dalam Pemilu yang Ketat
Dalam pemilu yang diikuti oleh lebih dari 44 juta pemilih, Lee Jae-myung dari Partai Demokrat (DP) meraih 49,42 persen suara, mengalahkan rival utamanya, Kim Moon-soo dari Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang memperoleh 41,15 persen suara.
Ketua DP Park Chan-dae akan secara resmi menerima sertifikat kemenangan dari NEC di kantor pusat mereka di Gwacheon, selatan Seoul.
Usai dinyatakan sah, Lee dijadwalkan menghadiri upacara pelantikan berskala kecil di Majelis Nasional pada pukul 11 pagi.
Sebelum pelantikan, ia berkunjung ke Pemakaman Nasional Seoul untuk memberikan penghormatan.
Kemenangan ini merupakan kebangkitan politik luar biasa bagi Lee, yang sebelumnya kalah tipis dari Yoon Suk Yeol dalam pemilu tahun 2022, hanya berselisih kurang dari satu persen suara.
Baca juga: Harga Emas Naik Tajam! Ketegangan AS-China dan Ekonomi Dunia Bikin Investor Panik
Krisis Politik Memicu Pemilu Kilat
Pemilu ini sendiri digelar dalam situasi luar biasa, tepat enam bulan setelah Yoon secara mengejutkan mengumumkan status darurat militer, keputusan yang memicu kecaman luas karena mengingatkan pada masa kelam rezim militer di Korea Selatan.
Krisis ini akhirnya membuat Yoon dimakzulkan oleh parlemen dan diberhentikan dari jabatannya sebelum masa lima tahunnya berakhir.
Lee berkampanye dengan janji untuk mengembalikan demokrasi yang sehat dan menghormati rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi.
“Saya akan memenuhi misi saya untuk menciptakan dunia di mana demokrasi dipulihkan dan rakyat dihormati sebagai kedaulatan dalam republik demokratis,” kata Lee dalam pidato kemenangannya bersama sang istri, Kim Hye-kyung, di atas panggung perayaan.
“Begitu saya dilantik menjadi presiden, saya akan mengerahkan segenap tenaga untuk memulihkan perekonomian dan menyejahterakan rakyat,” tambahnya.
Baca juga: Begini Cara Mudah Empukkan Daging Kurban Tanpa Presto dan Rebusan yang Lama
Kim Moon-soo Akui Kekalahan
Kandidat PPP, Kim Moon-soo, menerima hasil pemilu dengan lapang dada dalam konferensi pers di markas partainya.
“Saya dengan rendah hati menerima pilihan rakyat dan mengucapkan selamat kepada Lee atas terpilihnya dia,” ujarnya.
Kim sebelumnya mengusung kampanye yang menjanjikan masa depan tanpa “kediktatoran” dan menyoroti kepemimpinan Lee yang dianggap agresif.
Ia juga mengusulkan untuk memangkas masa jabatannya menjadi tiga tahun demi menyelaraskan dengan pemilihan anggota Majelis Nasional.
Baca juga: Ini Dia Asal Mula Tung Tung Tung Sahur, Ballerina Cappucina dan Mahluk Anomali Lainnya yang Viral
Antusiasme Pemilih Tinggi
Menurut NEC, dari 44,39 juta pemilih terdaftar, sekitar 35,24 juta orang atau 79,4 persen memberikan suaranya, menjadikannya tingkat partisipasi tertinggi sejak 1997.
Angka partisipasi awal pada hari Kamis dan Jumat sebelumnya juga mencatat rekor, dengan 34,74 persen pemilih ikut dalam voting awal, tertinggi kedua sejak sistem ini diperkenalkan pada 2014.
Penghitungan suara dimulai tepat setelah tempat pemungutan suara ditutup pukul 8 malam, dan selesai sekitar pukul 6 pagi pada hari Rabu. NEC kemudian menggelar rapat pleno pagi hari untuk mengesahkan hasil pemilu.
Tantangan Berat di Depan Mata
Kemenangan Lee tidak datang tanpa tantangan. Ia harus menghadapi perpecahan politik yang tajam, dampak dari pemerintahan Yoon yang berakhir dengan pemakzulan.
Selain itu, tantangan ekonomi, tarif perdagangan dengan Amerika Serikat, dan ancaman dari program nuklir Korea Utara menjadi prioritas tinggi.
“Rakyat yang berdaulat telah menjatuhkan hukuman berat terhadap rezim pemberontak,” kata Ketua Komite Pemilu DP, Park Chan-dae, kepada KBS.
Di sisi lain, anggota PPP seperti Na Kyung-won mengaku sangat kecewa dengan kekalahan ini.
“Ini benar-benar mengejutkan,” ujarnya, mencatat bahwa selisih suara jauh lebih besar dari perkiraan sebelumnya.
Baca juga: Tung Tung Tung Sahur! Anomali Kocak Asal Indonesia Ini Bikin Dunia Kecanduan
Isu Utama: Ekonomi, AI, dan Konstitusi
Dalam kampanye mereka, baik Lee maupun Kim menekankan pertumbuhan ekonomi dan pengembangan kecerdasan buatan sebagai fokus utama.
Untuk isu keamanan, Lee menawarkan pendekatan diplomasi pragmatis, sementara Kim mendorong pencegahan terhadap Korea Utara melalui kekuatan militer.
Keduanya juga mendukung amandemen Konstitusi, terutama soal perubahan masa jabatan presiden dari sistem lima tahun satu periode menjadi sistem dua periode empat tahun. Namun, pendekatannya berbeda.
Kim ingin masa jabatan segera diubah, sedangkan Lee mengusulkan referendum dan penerapan mulai 2030.
Harapan Baru di Tengah Ketidakpastian
Dengan Lee Jae-myung kini resmi menjabat sebagai presiden ke-14 Korea Selatan, banyak pihak berharap masa depan negara ini bisa lebih stabil dan demokratis.
Ketua Majelis Nasional Woo Won-shik, yang juga mencoblos di Seoul, mengatakan, “Saya berharap negara ini bisa mengatasi kekacauan politik dan bergerak menuju masyarakat yang lebih demokratis melalui pemilu ini.”
Baca juga: Pasukan Israel Tabrak Bus Jemaah Haji Palestina, Lansia Juga Jadi Korban Intimidasi
(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)
Satria Kumbara Meringis Kesakitan, TNI Tegaskan Tak Lagi Bertanggung Jawab Kepada Pengkhianat Negara |
![]() |
---|
The Fed Siap Tekan Suku Bunga, Wall Street Bergairah, Trump Ngamuk Lagi? |
![]() |
---|
Korea Selatan Hujani Peluru Peringatan, Tentara Korut Kabur dari Perbatasan! |
![]() |
---|
Misteri Kematian Zara Qairina: Sidang Penentuan Pemeriksaan Digelar Hari Ini, 195 Saksi Diperiksa! |
![]() |
---|
Viral Video Zara Qairina Dimasukkan ke Mesin Cuci, Benarkah? Pengacara Bongkar Fakta Sebenarnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.