Dokter Tifa Sebut Jokowi Terkena Penyakit Serius karena Beban Berbohong 10 Tahun

Dilansir dari akun media sosialnya, dokter Tifa menyoroti perubahan wajah Jokowi yang jauh berbeda di Tahun 2025 ini.

Editor: Faisal Zamzami
Istimewa
PENYAKIT - Dokter Tifa menyoroti perubahan wajah Jokowi yang jauh berbeda di Tahun 2025 ini. Dengan lantang dokter Tifa mencurigai jika Jokowi terkena penyakit serius. 

"Beliau enggak ada ngerasain panas, enggak ada ngerasain gatal. Jadi, pure hanya alergi biasa. Autoimun juga enggak," ujarnya. 

Meskipun demikian, kemunculan alergi pada kulit Jokowi membuat beberapa pihak mempertanyakan kondisi kesehatannya.

"Ya, ada mungkin yang belum tahu secara langsung, hanya melihat di layar TV, karena mungkin muncul di kulit beliau, jadi banyak yang nanya," tambahnya.

Dia menceritakan kondisi Jokowi telah membaik.

Bahkan, Jokowi sempat bersepeda dalam acara car free day, yang menunjukkan bahwa fisiknya sangat bugar. 

Aktivitas sehari-hari juga tidak terganggu, termasuk saat menyapa warga yang ingin bertemu dan meminta foto dengannya. 

"Kemarin sempat sepedaan, lalu beliau sempat main sama cucu, lalu sempat kita sarapan bareng sama beliau. Jadi sama sekali tidak mengganggu aktivitas beliau," ujarnya.

Walau pun sudah dipastikan penyakit kulit yang diderita jokowi bukan Sindrom Stevens Johnson, tapi gejala yang diderita cukup mirip.

 Karena itu, kita perlu tahu apa itu Sindrom Stevens Johnson.

Baca juga: Ahli Tertawakan Roy Suryo Cs: Ijazah Palsu Belum Terbukti, Malah Laporkan Skripsi Jokowi ke Polisi

Sindrom Stevens Johnson

Dilansir dari Web MD, Kamis (5/6/2025), Sindrom Stevens Johnson merupakan gangguan kulit serius yang tak hanya merusak jaringan kulit, tetapi juga berpotensi menimbulkan kerusakan pada organ-organ dalam, bahkan mengancam nyawa penderitanya jika tidak ditangani segera.

Sindrom Stevens Johnson adalah penyakit yang jarang terjadi, namun bisa berdampak fatal.

Kondisi ini biasanya muncul sebagai reaksi parah terhadap obat-obatan tertentu atau infeksi.

Gejala kondisi ini dimulai dengan demam, batuk, dan nyeri tubuh, lalu berkembang menjadi lepuhan pada kulit dan selaput lendir, diikuti oleh pengelupasan kulit secara luas.

Kulit menjadi sangat sensitif, dan bagian dalam tubuh seperti mulut, tenggorokan, mata, bahkan saluran kemih pun bisa terkena dampaknya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved