Konflik Palestina vs Israel

Terbongkar, Ternyata Israel Persenjatai Geng Kriminal di Gaza untuk Lawan Hamas, Dipimpin Abu Shabab

Mereka dilaporkan telah menerima senjata, termasuk senapan serbu Kalashnikov, serta beberapa senjata lainnya yang disita dari Hamas.

|
Editor: Amirullah
Instagram @b.netanyahu
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersama para tentara Israel. 

Meski begitu, strategi kontroversial ini mendapat kecaman dari beberapa pihak karena dapat memperparah kekacauan di Gaza, menimbulkan pelanggaran kemanusiaan, dan memperburuk kondisi rakyat sipil.

Termasuk risiko penjarahan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan oleh warga Gaza. Adapun salah satu tokoh yang mengecam tindakan Netanyahu ini yakni Pemimpin oposisi, Yair Lapid.

Lapid dengan tegas mengkritik langkah pemerintah PM Netanyahu atas keputusannya mempersenjatai Abu Shabab.

"Setelah Netanyahu berhenti memberikan jutaan dolar kepada Hamas, dia beralih memberikan senjata kepada organisasi yang dekat dengan ISIS di Gaza, semuanya spontan, semuanya tanpa perencanaan strategis, semuanya mengarah pada lebih banyak bencana," kritik Lapid di X.

Lebih jauh, PBB mengutuk keras segala bentuk kekerasan dan penyalahgunaan bantuan kemanusiaan, serta meminta Israel dan kelompok bersenjata di Gaza untuk menghentikan tindakan yang memperparah penderitaan rakyat.

Organisasi ini juga mendesak komunitas internasional untuk meningkatkan tekanan agar akses bantuan dapat berjalan tanpa gangguan.

Siapa Geng Kriminal Pimpinan Abu Shabab

Geng kriminal yang dipimpin oleh Yasser Abu Shabab di Gaza dikenal dengan nama "Anti-Terror Service" atau "Fuerzas Populares".

Kelompok ini muncul sebagai oposisi terhadap Hamas di wilayah selatan Gaza, khususnya di Rafah.

Yasser Abu Shabab sendiri adalah seorang Bedouin dari suku Tarabin yang sebelumnya dipenjara oleh Hamas atas tuduhan aktivitas kriminal.

Setelah dibebaskan, ia memimpin kelompok bersenjata yang awalnya terlibat dalam penjarahan bantuan kemanusiaan.

Kelompok ini kemudian mengklaim diri sebagai pelindung warga sipil dan distribusi bantuan, namun pada kenyataannya kelompok ini kerap terlibat dalam penjarahan truk bantuan.

Termasuk insiden besar di Kerem Shalom pada November 2024, di mana 98 dari 109 truk bantuan PBB dijarah. Mereka juga dituduh bekerja sama dengan pasukan Israel dalam mengamankan area tertentu di Gaza.

Kelompok pimpinan Yasser Abu Shabab memiliki kedekatan dengan Israel karena Israel melihat mereka sebagai alat strategis untuk melemahkan Hamas, yang merupakan musuh utama Israel di Gaza.

Memberikan dukungan kepada kelompok oposisi lokal adalah strategi klasik untuk mengendalikan wilayah konflik dengan memecah belah lawan utama.

Israel berharap dengan memanfaatkan kelompok Abu Shabab, mereka dapat memperlemah Hamas dari dalam.

(Tribunnews.com / Namira)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Skandal Israel Terbongkar, Diam-Diam Persenjatai Geng Kriminal di Gaza untuk Lawan Hamas

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved