Wellness

Apa Itu Manusia Tikus di China? Psikolog Jelaskan Fenomena Baru Cara Gen Z Melawan Kesehatan Mental

Fenomena “manusia tikus” mencerminkan perubahan cara pandang generasi muda terhadap hidup. 

Penulis: Gina Zahrina | Editor: Muhammad Hadi
canva
GEN Z - Gen Z atau generasi yang lahir pada tahun 1997 hingga 2012, mencerminkan dinamika sosial dan budaya yang unik. Fenomena baru dikalangan Gen Z yaitu manusia tikus, apa itu manusia tikus? berikut penjelasan lengkapnya. 

SERAMBINEWS.COM - Di tengah kompetisi hidup yang semakin ketat dan tuntutan untuk terus produktif, munculah suatu fenomena unik di kalangan Gen Z di China yang sering disebut “manusia tikus”. 

Istilah ini menggambarkan gaya hidup sejumlah anak muda yang menjalani hari-hari dengan bangun siang, menghabiskan waktu di tempat tidur, bermain gim, mengecek media sosial, dan kembali tidur. Rutinitas ini dilakukan berulang, seolah menjadi pola hidup yang disengaja.

Sekilas, gaya hidup ini tampak pasif dan tidak produktif. Namun di baliknya, tersimpan makna yang lebih dalam. 

Psikolog klinis dewasa, Adelia Octavia Siswoyo, M.Psi., yang dilansir dari Kompas menjelaskan bahwa fenomena ini berkaitan erat dengan cara Gen Z memandang dan merespons tekanan hidup. 

Gen Z, menurutnya, adalah generasi yang sangat peduli terhadap isu-isu kesehatan mental.

Dibanding memaksakan diri untuk terus produktif di tengah tekanan, mereka justru memilih untuk mengambil waktu istirahat dan memberi ruang bagi diri sendiri untuk pulih.

Baca juga: Ini Cara Tidur Berkualitas, Kunci Menjaga Kesehatan Mental yang Sering Diabaikan

Menurut Adelia, cara Gen Z menanggapi burnout berbeda dari generasi sebelumnya. Mereka tidak melihat kelelahan sebagai sesuatu yang harus dilawan dengan kerja keras terus-menerus.

Sebaliknya, istirahat dan menarik diri dari rutinitas adalah pilihan sadar untuk melindungi kesehatan mental.

Respon Terhadap Burnout

Menurut Adelia, fenomena ini erat kaitannya dengan cara Gen Z memandang kesehatan mental. Generasi ini dikenal lebih sadar dan terbuka terhadap isu-isu psikologis dibanding generasi sebelumnya. 

Mereka cenderung memprioritaskan kesejahteraan diri yaitu baik secara fisik maupun mental, sebelum menjalankan kewajiban atau tuntutan dari luar.

Saat mengalami burnout atau kelelahan mental, sebagian Gen Z tidak memaksa diri untuk tetap produktif. Sebaliknya, mereka lebih memilih mengambil jeda untuk menenangkan diri dan memulihkan energi. 

Bagi mereka, istirahat adalah langkah penting untuk bertahan, bukan sekadar alasan untuk bermalas-malasan. Pola hidup “manusia tikus” menjadi bentuk perlindungan diri, bukan bentuk kegagalan.

Baca juga: Rangga & Cinta Rilis Teaser, Gambarkan Dinamika Percintaan Ala Gen Z

Dalam pandangan psikologi klinis, pilihan untuk beristirahat saat menghadapi tekanan bukanlah tindakan yang salah. 

Ini justru menunjukkan bahwa Gen Z memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya menjaga kondisi mental. Mereka lebih memilih untuk memulihkan diri terlebih dahulu sebelum kembali menghadapi dunia luar yang penuh tekanan.

Namun, Tanggung Jawab Tetap Penting

Meski begitu, penting untuk memahami bahwa mengambil jeda tidak berarti bisa meninggalkan tanggung jawab sepenuhnya. Istirahat yang sehat adalah bagian dari strategi pemulihan, bukan bentuk dari pelarian. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved