Perang Gaza

Anggota parlemen Israel Tuduh Netanyahu tak Berniat  Membawa Pulang Tawanan

Saya tidak ingat ada warga negara Israel yang memilih Hamas selama pemilu, namun mereka memilih pemerintahan ini, dan merupakan tanggung jawab pemerin

Editor: Ansari Hasyim
Tangkap Layar AP Photo/Ohad Zwigwenberg
PM ISRAEL - PM Israel Benjamin Netanyahu saat berbicaradi Yerusalem, 2 Januari 2025. 

SERAMBINEWS.COM - Vladimir Beliak, anggota Knesset dengan partai sentris Israel Yesh Atid, telah menuduh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menempatkan masa depan politiknya sendiri di depan nasib tawanan Israel.

“Kami tidak melihat adanya upaya nyata dari perdana menteri untuk menyelamatkan para sandera,” Beliak mengatakan kepada radio publik Israel, menuduh Netanyahu mengeksploitasi krisis untuk menjaga pemerintahannya tetap berkuasa.

“Saya tidak ingat ada warga negara Israel yang memilih Hamas selama pemilu, namun mereka memilih pemerintahan ini, dan merupakan tanggung jawab pemerintah untuk membawa mereka kembali ke rumah, tambah” Beliak.

1.000 Peserta Konvoi Menuju Gaza Mematahkan Pengepungan Israel

Konvoi bantuan darat berupa bus dan mobil menyeberang ke Libya pada Selasa saat menuju Mesir, yang bertujuan untuk mematahkan pengepungan kemanusiaan Israel yang melumpuhkan di Jalur Gaza.

Terdiri dari 12 bus dan 100 mobil pribadi, Konvoi Sumoud (ketahanan dalam bahasa Arab) diikuti lebih dari 1.000 peserta, yang dipimpin oleh masyarakat sipil Tunisia serta peserta dari Aljazair, Maroko, Mauritania, dan Libya, berangkat dari ibu kota Tunisia pada hari Senin.

“Kami melintasi beberapa kota di Libya dan sekarang dekat dengan Al-Zawiya, 51 km sebelah barat Tripoli,” Mohammed Ameen Binnour, koordinator medis konvoi tersebut, mengatakan kepada kantor berita Anadolu.

Binnour mengatakan konvoi bantuan itu disambut oleh warga Libya di jalan-jalan dan diberi penghormatan resmi oleh pasukan keamanan Libya.

Libya “juga memberikan semua jenis bantuan kepada konvoi, termasuk makanan, air dingin, dan barang-barang lainnya,” tambahnya.

Dukungan Bervariasi

Peserta, dilaporkan termasuk diplomat, pengacara, profesional medis, dan aktivis, berencana untuk menyeberang dari Libya ke Mesir pada hari Kamis sebelum mencapai kota Rafah dekat perbatasan dengan Gaza.

Bennour sebelumnya mengatakan kepada Anadolu bahwa konvoi adalah bagian dari inisiatif global yang melibatkan lebih dari 30 negara dari Eropa, Amerika Selatan, dan Asia Tenggara.

“Kami bergerak melalui koordinasi dengan berbagai organisasi yang bertujuan untuk mencapai Gaza melalui darat, laut, dan udara,” tambahnya, menekankan tujuan mereka adalah mencapai Gaza melalui darat dan meningkatkan kesadaran global tentang apa yang terjadi di sana melalui acara yang mereka adakan sepanjang perjalanan.

“Kami berkoordinasi dengan inisiatif” seperti Pawai di Gaza dan Pawai Global di Gaza, katanya.

Menurut kepada Majalah Kartago Tunisia, penyelenggara menyatakan bahwa konvoi tersebut merupakan respons langsung terhadap blokade di laut, sebuah upaya untuk memberikan tekanan pada Mesir untuk memfasilitasi bantuan dan memungkinkan lewatnya mereka yang membutuhkan.“

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved