Berita Blangkejeren
GEGER, Diduga Depresi IRT Ditemukan Tewas Berlumuran Darah dengan Leher Terluka di Rumahnya
“Kasus ini sudah ditangani Satreskrim Polres Gayo Lues." DARWANDI, Kapolsek Kutapanjang
“Kasus ini sudah ditangani Satreskrim Polres Gayo Lues." DARWANDI, Kapolsek Kutapanjang
SERAMBINEWS.COM, BLANGKEJEREN - R (40) seorang ibu rumah tangga (IRT) warga Desa Cike, Kecamatan Kutapanjang, Gayo Lues, ditemukan meninggal dunia berlumuran darah dengan kondisi leher terluka, Kamis (12/6/2025) sekira pukul 06.00 WIB.
Diduga ibu tiga anak itu nekat melukai lehernya dengan menggunakan pisau cutter. Persitiwa itu pun membuat geger warga Desa Cike. Informasi yang dihimpun TribunGayo.com menyebutkan, korban ditemukan sudah tak bernyawa di dalam rumah oleh ibunya yang bernama N (65), sepulang shalat Subuh berjamaah di masjid setempat.
Selain sang ibu, di rumah juga ada K (45), suami korban, dan tiga anak mereka. Saat kejadian, tidak ada yang melihat korban melakukan tindakan menyayat lehernya di atas tempat tidur.
"Petugas Satreskrim Polres Gayo Lues melakukan indentifikasi, namun motif pastinya belum diketahui. Pihak keluarga juga menolak untuk dilakukan visum," kata warga Desa Cike kepada TribunGayo.com, Kamis (12/6/2025).
Sementara Penghulu Cike, Suhardi, mengatakan, korban mengalami luka di bagian leher depan atau pada tenggorokannya. Diduga korban nekat mengakhiri hidupnya dengan menyayat leher dengan menggunakan pisau cutter yang ditemukan di sekitar lokasi.
"Tadi pagi saat shalat Subuh berlangsung di Masjid, korban sempat membeli dua buat pisau cutter di kedai kelontong yang berjarak belas meter dari rumahnya,” kata Suhardi mengutip keterangan warga dan pemilik kedai kelontong.
Ditambahkan, sebagaimana diakui pihak keluarga, akhir-akhir ini korban Rosda sering menangis dan pergi ke alur sungai yang tidak jauh dari rumahnya. "Dalam beberapa bulan ini, korban juga sering sakit. Namun ia tetap berusaha untuk selalu tampil seperti orang sehat,” ujarnya.
Terpisah, Kapolres Gayo Lues melalui Kapolsek Kutapanjang, Iptu Darwandi, mengatakan, korban diduga melakukan bunuh diri dengan cara menyayat lehernya menggunakan pisau cutter.
Dikatakan, sebelum ibu korban pergi ke masjid untuk shalat Subuh berjamaah, sempat melihat anaknya yang sudah terbangun dari tidur. Namun saat pulang dari masjid, sekitar pukul 06.00 WIB, sang ibu melihat korban sudah dalam keadaan telentang dan bersimbah darah.
"Melihat kondisi itu, ibu korban berteriak dan menangis. Warga yang mendengar pun beramai-ramai mendatangi mendatangi rumah korban, Kasus ini sudah ditangani Satreskrim Polres Gayo Lues," kata Iptu Darwandi.(c40)
Diduga Depresi karena Penyakit Lambung
TERKAIT kasus itu, Penyidik Satreskrim Polres Gayo Lues, sudah memeriksa dan memintai keterangan enam orang saksi.
Kapolres Gayo Lues AKBP Hyrowo melalui Kasat Reskrim, Iptu M Abidinsyah, mengatakan, setelah melakukan olah TKP dan penyidikan di rumah korban serta memintai keterangan dari sejumlah saksi dan pihak keluarga, sejauh ini korban dinyatakan bunuh diri karena depresi penyakit lambung yang dideritanya.
Dikatakan, dari keterangan warga dan sejumlah saksi, selama ini korban sering ingin mengakhiri hidupnya. Pihak Kepolisian dan Penyidik akan terus melakukan penyidikan lebih lanjut terkait kasus ini.
"Pihak kepolisian akan terus melakukan penyidikan lebih lanjut. Kami juga sudah meminta keterangan dari enam orang saksi,” terang Iptu M Abidinsyah.(c40)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.