Tgk Sulaiman sang Pendakwah Jalanan dari Banda Aceh Lolos Verifikasi Berkas PAI Award
Masih ingat dengan Tgk Sulaiman sang pendakwah jalanan dari Kota Banda Aceh? Sulaiman dinyatakan lolos tahap verifikasi berkas PAI Award 2025.
"Program ini tak hanya menyentuh aspek keagamaan, tetapi juga menghidupkan semangat sosial,"
"Menginspirasi perubahan gaya hidup, keterlibatan dalam kegiatan kemasyarakatan, dan tumbuhnya rasa tanggung jawab Bersama," ujar Sekretaris IPARI PD Kota Banda Aceh, Supiati SAg MSos.
Baca juga: Dugaan Korupsi di KEK Arun , Dua Pejabat PT PIM tak Hadir ke Kejari untuk Dimintai Keterangan
Baca juga: Kemenag Banda Aceh Imbau Madrasah Kembalikan Pungutan Uang Masuk, Komite boleh Ditiadakan
Pendekatan ini dinilai oleh banyak pihak sebagai inovasi dakwah yang kontekstual dan inspiratif, sangat relevan dengan kebutuhan zaman serta potret masyarakat urban saat ini.
Dukungan dan Harapan
Seiring dengan keberhasilannya melewati tahap verifikasi berkas, dukungan dari berbagai kalangan di Aceh terus mengalir.
Pemerintah Provinsi, tokoh masyarakat, dan organisasi keagamaan berharap agar Tgk Sulaiman menjadi salah satu peserta yang diundang untuk mempresentasikan langsung programnya di tingkat nasional.
Banyak pihak melihat kiprah Sulaiman sebagai contoh nyata dari dakwah yang berpihak pada kemanusiaan, sekaligus refleksi dari nilai-nilai Islam yang ramah, terbuka, dan penuh kasih sayang.
"Ia menjadi simbol pergeseran paradigma dakwah, dari dominasi mimbar ke ruang-ruang sosial yang lebih membumi," tambah Supiati.
Dari Aceh untuk Indonesia
Supiati menerangkan, lolosnya Tgk Sulaiman ke tahap verifikasi PAI Award Nasional bukan hanya pencapaian pribadi, tetapi juga membawa harapan besar bagi masyarakat Aceh.
Harapan agar dakwah yang berpijak pada realitas, empati, dan keterlibatan langsung ini bisa dikenal lebih luas dan menjadi model inspiratif bagi daerah lain di Indonesia.

"Kiprah Tgk Sulaiman mengingatkan kita semua bahwa tak ada satu pun jiwa yang terlalu jauh untuk dijangkau oleh cinta dan agama,"
"Bahwa jalan dakwah bisa ditempuh dari jalanan, dari ruang-ruang pertemanan yang tulus, dan dari keberanian untuk hadir di tengah yang tersisih," demikian Supiati.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.