Gunung Lewotobi
PVMBG Ungkap Fakta Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dan Ile Lewotolok - Gangguan Penerbangan di NTT
Sistem dapur magma Gunung Lewotobi Laki-laki dan Gunung Ile Lewotolok bersifat lokal dan berdiri sendiri.
Penulis: Gina Zahrina | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM - Dua gunung berapi di Nusa Tenggara Timur (NTT), yaitu Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur dan Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, mengalami erupsi dalam waktu hampir bersamaan pada Selasa (17/6/2025) sore.
Namun, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menegaskan bahwa kedua letusan tersebut tidak saling berkaitan.
Kepala PVMBG Priatin Hadi Wijaya menjelaskan bahwa kejadian erupsi ganda ini merupakan fenomena kebetulan yang terjadi di wilayah tektonik aktif yang luas.
“Belum ada bukti hubungan antar-letusan,” kata Hadi, Rabu (18/6/2025) yang dikutip dari Kompas.
Ia menyebutkan bahwa meskipun kedua gunung berada di jalur subduksi yang sama, yakni pertemuan Lempeng Indo-Australia dan Eurasia, tidak ditemukan indikasi bahwa satu letusan memicu letusan lainnya.
Sementara itu, fenomena dua gunung api yang meletus dalam waktu berdekatan ini langsung menarik perhatian masyarakat luas. Berbagai foto dan video momen erupsi diabadikan oleh warga dan viral di media sosial.
Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, Ini Wilayah Terdampak Abu Vulkanik, Awan Panas, dan Ancaman Lahar
Salah satu potret yang banyak dibagikan menunjukkan siluet dua gunung yang tampak berdampingan dengan latar langit sore. Meskipun secara geografis Gunung Lewotobi berada di Pulau Flores dan Gunung Ile Lewotolok di Pulau Lembata, abu letusan Lewotobi yang sangat tinggi membuat keduanya tampak seperti berdampingan dari kejauhan.
Sistem Magma Tak Terhubung Langsung
Melansir dari Kompas, menurut Hadi, sistem dapur magma Gunung Lewotobi Laki-laki dan Gunung Ile Lewotolok bersifat lokal dan berdiri sendiri.
Gunung Lewotobi Laki-laki sendiri telah menunjukkan peningkatan aktivitas sejak akhir 2023. Letusan pada (17/6/20250 memunculkan kolom abu hingga 10.000 meter di atas puncak.
PVMBG mencatat peningkatan signifikan aktivitas seismik, seperti gempa vulkanik dalam (VA) dan dangkal (VB), yang mengindikasikan pergerakan magma ke permukaan.
Tipe letusan Lewotobi Laki-laki digolongkan eksplosif, didorong oleh tekanan gas dan aktivitas dari dapur magma dangkal. Selain abu vulkanik, potensi keluarnya aliran lava (letusan efusif) juga masih dipantau.
Sementara itu, Gunung Ile Lewotolok mengalami erupsi sekitar 18 menit setelah Lewotobi, dengan kolom abu setinggi 500 meter.
Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Lagi, Semburkan Abu 10 Km Disertai Awan Panas, Status Level Awas
Letusan ini tergolong sedang dan merupakan bagian dari aktivitas rutin gunung tersebut yang aktif sejak 2020. PVMBG juga mencatat gempa letusan dan tremor terus-menerus setelah erupsi.
Ancaman Nyata: Abu Vulkanik dan Lahar
Meski tidak saling berhubungan, erupsi kedua gunung tersebut menimbulkan dampak signifikan bagi masyarakat sekitar.
Hadi mengingatkan bahwa abu vulkanik menjadi ancaman utama saat ini, terutama terhadap kesehatan pernapasan, kegiatan harian, serta keselamatan penerbangan.
Gunung Lewotobi
Gunung Lewotobi Laki-laki
Gunung Lewotobi Meletus
Meletusnya Gunung Ile Lewotolok
Gunung Ile Lewotolok di Pulau Lembata
Gunung Ile Lewotolok Meletus
Gunung Ile Lewotolok
Gunung Lewotobi Laki-laki meletus
Fakta Gunung Lewotobi
Serambinews
Ditangisi Murid Usai Dicopot Mendadak, Sosok Roni Ardiansyah, Guru Favorit Murid Kini Jadi Sorotan |
![]() |
---|
Risvina Ayu Rahmi, Mahasiswi Baru UNIKI Asal Jambi Bercita-cita Dirikan Rumah Qur’an di Daerahnya |
![]() |
---|
Kejari Kawal Proyek Rehabilitasi SMAN 1 Bireuen, Cegah Kepala Sekolah Terjerat Hukum |
![]() |
---|
Disdik Aceh Barat Soroti Banyaknya SD di Setiap Gampong Sebabkan Siswa Menipis |
![]() |
---|
Menunggu Ikrar Talak: Babak Akhir Kisah Singkat Rumah Tangga Pratama Arhan dan Azizah Salsha |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.