Breaking News

Pulau Sengketa Aceh Sumut

4 Pulau Kembali ke Aceh, Nelayan Aceh Singkil Tetap Bersahabat dengan Pelaut Tapanuli Tengah 

"Seluruh nelayan Aceh, khususnya nelayan Aceh Singkil tetap bersaudara dan bersahabat dengan nelayan Sumut, yang khusunya berasal dari Tapanuli Tengah

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ DEDE ROSADI
Nelayan Aceh Singkil, yang tergabung dalam Gerakan Nelayan Aceh Singkil (Ganas) saat sampaikan pernyataan terkait empat pulau yang dikembalikan ke Aceh, di halaman Balai Pertemuan Gosong Telaga Timur, Kecamatan Singkil Utara, Jumat (20/6/2025). 

"Seluruh nelayan Aceh, khususnya nelayan Aceh Singkil tetap bersaudara dan bersahabat dengan nelayan Sumut, yang khusunya berasal dari Tapanuli Tengah," kata Ketua Gerakan Nelayan Aceh Singkil, Rahmi Yasir.

Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil 

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Nelayan Kabupaten Aceh Singkil, menyatakan tetap bersahabat dengan pelaut Tapanuli Tengah, Sumatera Utara (Sumut). 

Pernyataan itu disampaikan nelayan Aceh Singkil, yang tergabung dalam Gerakan Nelayan Aceh Singkil (Ganas) di halaman Balai Pertemuan Gosong Telaga Timur, Kecamatan Singkil Utara, Jumat (20/6/2025).

"Seluruh nelayan Aceh, khususnya nelayan Aceh Singkil tetap bersaudara dan bersahabat dengan nelayan Sumut, yang khusunya berasal dari Tapanuli Tengah," kata Ketua Gerakan Nelayan Aceh Singkil, Rahmi Yasir.

Pernyataan bersama para nelayan itu, menyusul dikembalikannya empat pulau di perbatasan Aceh Singkil dengan Tapanuli Tengah, Sumut ke pangkuan Aceh. 

Empat pulau dimaksud adalah Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Mangkir Besar dan Pulau Mangkir Kecil.

Diketahui sejak bertahun-tahun nelayan Aceh Singkil dan nelayan Tapanuli Tengah, menjadikan perairan di empat pulau sebagai zona tangkap tradisional. 

Pulau yang masuk dalam wilayah Kecamatan Singkil Utara juga merupakan tempat berlindung nelayan dari dua daerah saat cuaca di laut buruk.

Baca juga: Warga Singkil Gelar Kenduri Akbar Syukuran Pengembalian Empat Pulau, Mualem Turut Diundang

Selain itu, Ganas mengajak seluruh nelayan Aceh Singkil, dan nelayan tradisional Tapanuli Tengah, menjadikan pelaku illegal fishing seperti pukat harimau dan pembom terumbu karang jadi musuh bersama.

Lantaran sangat merugikan bagi nelayan di dua daerah itu yang menjadikan perairan empat pulau sebagai zona tangkap tradisional.

Nelayan juga menyatakan komitmennya menjaga empat pulau dari tangan-tangan tidak bertanggung jawab. 

Mewujudkan hal tersebut Ganas meminta dibangun pos pengawas terpadu, membangun mercusuar di daerah Karang Raja Uda dan Ujung Simanuk-manuk, lalu membangun perumahan nelayan di empat pulau.

Pada bagian lain Ganas, menyatakan dukungannya kepada Bupati Aceh Singkil, Safriadi menjadikan empat pulau sebagai objek wisata bahari. 

Akan tetapi harus tetap berlandaskan syariat Islam serta sejalan dengan hukum laot yang berlaku secara umum di perairan Aceh, khususnya Kabupaten Aceh Singkil.

Sebelumnya Ganas sampaikan terimakasih kepada Presiden Prabowo yang telah mengembalikan empat pulau ke Aceh. 

Terimakasih juga disampaikan kepada Gubenur Aceh, Forum Bersama DPR RI dan DPD RI asal Aceh dan semua pihak yang telah berjuang bersama mengembalikan empat pulau.(*)

Baca juga: Yusril Ihza Mahendra Tegaskan MoU Helsinki Tak Dikesampingkan dalam Sengketa 4 Pulau di Aceh 


 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved