Berita Aceh Barat Daya
Bupati Abdya Safaruddin Larang Keuchik dan Aparatur Desa Studi Banding Keluar Daerah
"Mulai hari ini, tidak ada lagi studi banding keuchik, aparatur gampong, maupun Tuha Peut ke luar daerah. Penguatan kapasitas di luar Aceh, Itu tidak
Penulis: Masrian Mizani | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Masrian Mizani I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Dr Safaruddin SSos, MSP melarang aparatur desa melakukan kegiatan studi banding ke luar daerah (luar provinsi) seperti yang telah dilaksanakan selama ini, tetapi diganti dengan program bermanfaat.
Hal itu ditegaskan Safaruddin usai melantik tiga keuchik hasil Pilchiksung pada 2025, yang berlangsung di Lobi Kantor Bupati Abdya, Jumat (20/6/2025).
"Mulai hari ini, tidak ada lagi studi banding keuchik, aparatur gampong, maupun Tuha Peut ke luar daerah. Penguatan kapasitas di luar Aceh, Itu tidak akan diizinkan," kata Safaruddin.
Safaruddin menilai, studi banding yang dilaksanakan selama ini hingga ke Pulau Jawa tidak memberikan dampak signifikan terhadap pembangunan gampong di Kabupaten Abdya.
"Anggaran Rp 10 juta per gampong itu lebih baik kita alihkan ke program yang jelas hasilnya.
Misalnya, koperasi desa merah putih, itu bisa mendorong kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat secara langsung," ujarnya.
Baca juga: Bupati Abdya Lantik 3 Keuchik Hasil Pilchiksung 2025, Safaruddin Ingatkan Tugas dan Tanggung Jawab
Safaruddin menuturkan, program koperasi desa merah putih tersebut dirancang sebagai solusi konkret untuk memperkuat ekonomi rakyat yang dimulai dari bawah.
Ia menegaskan, dengan menghentikan kegiatan bersifat seremonial atau minim manfaat. Maka, anggaran desa nantinya dapat dialokasikan pada program pembangunan desa.
"Setiap rupiah dana desa yang dikeluarkan nantinya harus benar-benar menyentuh kebutuhan dan harapan masyarakat di Abdya," tuturnya.
Pada kesempatan itu, Safaruddin juga meminta agar pelaksanaan pembangunan mengedepankan musyawarah, dan jangan ragu untuk berkonsultasi kepada pihak kecamatan maupun kabupaten jika menemui kendala dalam pelaksanaan pemerintahan.
Baca juga: VIDEO - Ekspor CPO via Pelabuhan Aceh Utara Kembali Beroperasi Pasca-Pandemi
Ia juga mengenaskan kepada para keuchik, agar senantiasa menghormati dan menjalin hubungan kerja yang baik dengan Camat sebagai atasan langsung dalam struktur pemerintahan.
"Segala persoalan, dinamika, atau kebutuhan yang timbul di tingkat gampong hendaknya terlebih dahulu dikoordinasikan secara vertikal dengan Camat.
Jangan sedikit-sedikit langsung melangkah ke tingkat kabupaten tanpa melalui tahapan koordinasi yang sesuai," ucapnya.
Hal ini, kata Safaruddin, penting untuk menjaga etika birokrasi, tertib administrasi, efektivitas pelayanan, dan harmonisasi tata kelola pemerintahan yang berjenjang dari gampong hingga kabupaten. (*)
Baca juga: Bupati Safaruddin Komit Bereskan Rumah Warga Tak Layak Huni di Abdya, Termasuk yang Dikunjungi Tadi
Dewan Minta Pemkab Panggil Keuchik, Terkait Rekomendasi Izin PT Abdya Mineral Prima |
![]() |
---|
Polres Abdya Tangkap Dua Warga Aceh Selatan |
![]() |
---|
Operasi Pasar di Abdya, Sediakan 9.800 Kg Beras Premium, Kaum Ibu Rela Antre |
![]() |
---|
Areal Sawah Kering Akibat Kemarau, Petani di Abdya Gotong Royong Perdalam Aliran Sungai |
![]() |
---|
114 Gampong di Abdya Sudah Terbentuk Koperasi Desa Merah Putih, Sisa 38 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.