Breaking News

Aceh Timur

Buntut Warga Meninggal Diterkam Buaya, Pemkab Akan Data Kawasan Rawan Konflik Satwa dan Manusia

Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Al-Farlaky pada Rabu (25/6/2025) menyebutkan, ancaman predator sungai membuat sektor ekonomi masyarakat sangat

Penulis: Maulidi Alfata | Editor: Nur Nihayati
For Serambinews.com
BUPATI ACEH TIMUR - Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al Farlaky 

Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Al-Farlaky pada Rabu (25/6/2025) menyebutkan, ancaman predator sungai membuat sektor ekonomi masyarakat sangat terganggu.

Laporan Maulidi Alfata | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI - Buntut musibah warga Aceh Timur meninggal karena diterkam buaya membuat pemerintah bereaksi.

Hal ini mengakibatkan kepiluaan betapa sulitnya masyarakat mencari nafkah di tengah kondisi yang tidak aman karena satwa liar.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Timur akan berkoordinasi dengan aparatur desa serta pihak terkait untuk mendata kawasan rawan konflik manusia dan satwa untuk mencegah jatuh korban di kemudian hari.

Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Al-Farlaky pada Rabu (25/6/2025) menyebutkan, ancaman predator sungai membuat sektor ekonomi masyarakat sangat terganggu.

Semisal dalam mencari pempeng (kerang air tawar), selain menghambat mata pencaharian, serangan buaya dapat berujung pada hilangnya nyawa.

“Krueng Peureulak merupakan salah satu kawasan yang kaya akan kerang air tawar. Kita ingin masyarakat bisa mencari nafkah dengan aman, tanpa mengganggu habitat satwa. Di sinilah pentingnya peran BKSDA,” ujar Bupati.

Ia juga meminta Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh segera turun tangan menangani kasus serangan buaya yang telah meresahkan masyarakat dalam enam bulan terakhir.

“Kami minta BKSDA segera mengambil langkah penanganan dan pencegahan, termasuk evakuasi satwa liar bila membahayakan keselamatan warga,” tegasnya.

Al-Farlaky mengimbau masyarakat untuk tetap waspada saat beraktivitas di sekitar sungai yang diketahui merupakan habitat buaya.

“Keselamatan warga adalah prioritas. Kita tentu prihatin atas kejadian ini dan berharap tidak terulang kembali,” imbaunya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved