Kematian Turis Brasil

Kematian Juliana di Gunung Rinjani Lombok, Dubes Brasil Tertipu Informasi Palsu: Saya Minta Maaf

Duta Besar Brasil untuk Indonesia, George Monteiro Prata mengaku telah membuat informasi palsu kepada keluarga terkait kabar penyelamatan Juliana.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Nur Nihayati
KOLASE SERAMBINEWS.COM/Kompas.com/X
Kematian seorang turis asal Brasil, Juliana Marins (26) di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) 

Kematian Juliana di Gunung Rinjani Lombok, Dubes Brasil Tertipu Informasi Palsu: Saya Minta Maaf

SERAMBINEWS.COM – Kematian seorang turis asal Brasil, Juliana Marins (26) di Gunung Rinjani, Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) ramai diperbincangkan.

Tidak hanya warganet Indonesia, kabar kematian Juliana ini juga membuat sejumlah warga Brasil geram dan meluapkan kemarahannya.

Lini media sosial dipenuhi dengan sentiment negatif dari warga Brazil yang menyoalkan proses penyelamatan Juliana.

Diketahui, Junilana terjatuh dari Gunung Rinjani pada Sabtu (21/6/2025) pada kedalaman 600 meter.

Tim penyelamatan menerima laporan dan bergegas menuju lokasi kejadian.

Namun proses penyelamatan tidak bisa langsung dilaksanakan karena kondisi cuaca yang buruk.

Pada Minggu, Juliana ditemukan oleh tim penyelamat melalui drone, terjebak di lereng berbatu pada kedalaman sekitar 600 meter. 

Lagi-lagi, upaya penyelamatan dihentikan karena cuaca buruk.

Proses penyelamatan dilanjutkan keesokan harinya, dan Juliana ditemukan meninggal dunia oleh tim pada Selasa (24/6/2025).

Kabar kematian dan ‘lambannya’ penyelamatan terhadap Juliana ini yang membuat amarah warga Brasil.

Media lokal Brazil, Globo pada Minggu (22/6/2025) melaporkan bahwa Duta Besar Brasil untuk Indonesia menyampaikan permohonan maaf karena telah membuat informasi palsu.

Duta Besar Brasil untuk Indonesia, George Monteiro Prata mengaku telah membuat informasi palsu kepada keluarga Juliana terkait kabar penyelamatan Juliana.

Namun nyatanya, tim penyelamat telah mengetahui keberadaan Juliana tetapi belum bisa diselamatkan karena kondisi cuaca buruk.

Laporan yang tidak benar tersebut, menurut Prata, diteruskan oleh otoritas Indonesia.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved