Podcast Serambi
Lewat Buku ‘1 Kota 5 Agama di Aceh’, Dr Hasan Basri Bantah Tanah Rencong Intoleransi
Dalam buku ini, sebur Dr Hasan, banyak mengungkapkan fakta yang langsung bersumber dari pemeluk agama, yakni Hindu, Buddha, Kristen, Katolik, Islam.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Lalu ada Vihara Dharma Bhkati di Kampung Laksana.
Dalam penyelidikan, ternyata ada empat vihara yang terletak di dua desa, yakni Kampung Mulia dan Kampung Laksana.
Adapun viraha tersebut, yakni Vihara Buddha Sakyamuni, Vihara Dewi Samudera, dan Vihara Maitri.
“Bukan hanya satu vihara, ada empat. Berjejer letaknya. Dalam buku ini ada diulas sejarah pembangunannya, jumlah umatnya, dan posisi dia dalam tempat ibadah serta sebagai lembaga sosial,” papar Dr Hasan.
Tak jauh dari situ juga ditemukan dua gereja protestan yang saling berdampingan, yakni Gereja Methodist dan Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB).
Lalu berjarak kurang dari 1 kilometer terdapat lagi Gereja Paroki Hati Kudus untuk umat Katolik.
“Gereja Hati Kudus ini sudah dididikan oleh pemerintah Belanda pada masa kolonial dan ketika Belanda keluar dari Banda Aceh, gereja itu tetap dipertahankan,”
“Penguasa Aceh waktu itu tidak merobohkan gereja. Itulah menunjukkan bagaimana tingkat toleransi masyarakat Aceh,” jelasnya, seraya menambahkan bahwa tak jauh dari lokasi itu, ada Masjid Raya Baiturrahman.
Oleh karena itu, Dr Hasan memandang bahwa menempatkan Banda Aceh sebagai kota intoleransi sangat merusak nama Provinsi Aceh.
Sehingga hal ini akan berdampak dalam berbagai sektor, utamanya pariwisata.
“Kami meminta penempatan hal-hal negatif ini jangan menjadi stigma. Kami juga ingin orang luar melihat Aceh ini dalam kerangka kebijakan nasional, yang diberikan keistimewaan dan kekhususan,”
“Jangan terpengaruh dengan framing. Kami jamin tidak ada perlakuan diskriminatif di Aceh,” pungkasnya.
(Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Apa yang Harus Dihindari Agar Puasa Ramadhan Jadi Lebih Bermakna? |
![]() |
---|
Orang Berpuasa Ramadhan tapi Tidak Shalat, Tgk Mustafa Husen Woyla Ungkap Hukumnya |
![]() |
---|
Puasa Tanpa Shalat, Apakah Sah dan Diterima? Ini Penjelasan Tgk. Mustafa Husen Woyla |
![]() |
---|
Cegah Anak Terjerumus LGBT, Direktur Eksekutif YPAM Sigli Ungkap Penyebab dan Antisipasinya |
![]() |
---|
Penyebab Anak Terjerumus Menjadi LGBT Menurut Hetti Zuliani, Direktur Eksekutif YPAM Sigli |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.