Konflik Iran Amerika

Trump Klaim Serangan ke Nuklir Iran Berhasil, Tapi Laporan Intelijen Kepada Media Sebut Sebaliknya! 

"Berita palsu CNN, bersama dengan New York Times yang gagal, telah bekerja sama dalam upaya untuk merendahkan salah satu serangan militer paling sukse

|
Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Muhammad Hadi
Facebook The White House
TRUMP DI GEDUNG PUTIH - Foto diambil dari Facebook The White House, Sabtu (21/6/2025), memperlihatkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam postingan yang diunggah pada Jumat (20/6/2025). 

AS mengebom situs nuklir Iran Fordow, Natanz dan Isfahan pada 22 Juni 2025. 

SERAMBINEWS.COM - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan bahwa serangan udara terhadap fasilitas nuklir Iran pada minggu 22 Juni 2025 telah "menghancurkan sepenuhnya" target-target utama.

 Namun, beberapa laporan media AS menyebutkan hal sebaliknya berdasarkan informasi dari Badan Intelijen Pertahanan (DIA) Pentagon.

Trump menegaskan bahwa fasilitas nuklir di Fordow, Natanz, dan Isfahan telah "hancur total".

 Dalam unggahannya di platform media sosial miliknya, Truth Social, ia menulis, "Situs nuklir di Iran hancur total!"

Ia juga mengecam media seperti CNN dan New York Times yang menurutnya menyebarkan informasi palsu.

Baca juga: VIDEO - Trump Naik Emosi Usai Israel Lanjut Agresi Iran di Tengah Gencatan Senjata

"Berita palsu CNN, bersama dengan New York Times yang gagal, telah bekerja sama dalam upaya untuk merendahkan salah satu serangan militer paling sukses dalam sejarah," tulis Trump.

Namun, sejumlah laporan dari CNN, The New York Times, dan The Washington Post mengutip penilaian awal intelijen yang mengatakan serangan tersebut tidak menghancurkan fasilitas nuklir bawah tanah Iran.

 Dua sumber CNN yang mengetahui isi laporan mengatakan bahwa uranium yang diperkaya milik Iran tidak hancur, dan mayoritas sentrifus masih utuh.

Ada juga informasi bahwa Iran telah memindahkan uranium dari lokasi-lokasi tersebut sebelum serangan terjadi.

Meski begitu, Gedung Putih membantah laporan tersebut.

Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengatakan kepada CNN bahwa "semua orang tahu apa yang terjadi ketika Anda menjatuhkan empat belas bom seberat 30.000 pon dengan sempurna ke sasarannya, pemusnahan total."

Baca juga: Harga Emas di Banda Aceh Turun Tipis, Cek Update Terbaru 25 Juni 2025 Segini Harga per Mayamnya

Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, juga mendukung klaim Trump.

Dalam wawancara di Fox News, ia mengatakan, "Ketiga lokasi itu mengalami kerusakan besar pada sentrifus mereka, jika tidak semuanya. Menurut saya, dan banyak pakar lain yang melihat data mentahnya, akan memakan waktu bertahun-tahun bagi Iran untuk membangun kembali program tersebut."

Witkoff juga menyebut kebocoran laporan intelijen ke media sebagai tindakan yang harus diusut.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved