Berita Pidie
Kopiah Riman Suvenir Menarik Warisan Indatu di Pidie, Perajin Ungkap Asal Usul Namanya
Kupiah riman dibuat secara telaten oleh emak-emak hingga sebagian gadis di pedalaman Kabupaten Pidie
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Mursal Ismail
Laporan Muhammad I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Kabupaten Pidie kaya budaya peninggalan leluhur.
Salah satu hasil karya yang mengagumkan adalah kopiah riman, yang kini menjadi suvenir menarik.
Kupiah riman dibuat secara telaten oleh emak-emak hingga sebagian gadis di pedalaman Kabupaten Pidie
Bahan baku digunakan untuk menyulam kopiah riman dari serat pohon aren.
Dari berbagai referensi ditemukan, bahwa pembuatan kopiah rimah pernah dilakukan pada masa Kerajaan Aceh, Sultan Iskandar Muda.
Namun, pada tahun 1985 pembuatan kopiah riman sebagai kopiah khas Aceh, dihidupkan kembali.
Baca juga: Pemuda Muhammadiyah Selamatkan Warga Aceh Korban TPPO di Kamboja, Korban Tergiur Gaji Fantastis
Awalnya kopiah riman itu dibuat hanya untuk kebutuhan pribadi. Seiring perjalanan waktu, ternyata minat masyarakat mulai tertarik dengan motif kopiah riman.
Oleh karena itu, perajin pun membuat kopiah riman dalam jumlah banyak, untuk dijual hingga dipasarkan ke seluruh Aceh.
Tahun 2014, kopiah riman telah tercatat sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda atau WBTB Indonesia, yang diusulkan Balai Pelestarian Nilai Budaya atau BPNB Aceh.
Saat Serambinews.com, Rabu (25/6/2025), menyambangi emak-emak sebagai perajin kopiah riman di Gampong Dayah Adan, Kecamatan Mutiara Timur, Kabupaten Pidie, yang menyambut dengan senyum sumringah.
Emak-emak mempersilakan rombongan, yang turut ikut Kepala Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah atau Disperdagkop-UKM Pide, Cut Afrianidar MH.
"Kopiah riman dibuat kembali pada tahun 1986, yang mulai berinovasi," kata Mariani (53) warga Gampong Dayah Adan, kepada Serambinews.com, Rabu (25/6/2025).
Baca juga: Keganasan Laut Lhoknga Kembali Telan Korban, 2 Bocah Hilang Terseret Arus saat Mandi Bersama Ortu
Kata Mariani, perajin pernah mendapatkan bantuan modal usaha dari Negara Brunei Darussalam.
Negeri Petro Dollar julukan Brunei Darussalam mengetahui adanya pembuatan kopiah riman, lantaran kopiah riman telah lama dibuat secara turun temurun.
"Awalnya kopiah riman dibuat bulat, tapi sejak tahun 1986 pembuatan kopiah riman mulai berinovasi, sehingga kopiah riman dibuat beberapa varian," jelasnya.
Ia menyebutkan, NGO Jepang juga pernah membantu mesin jahit untuk perajin kopiah riman.
Selain itu, Negeri Matahari Terbit julukan Jepang pernah memberikan pelatihan kepada perajin.
Cut Safrina (47) perajin lainnya, kepada Serambinews.com, Rabu (25/6/2025) mengungkapkan, asal usul nama kopiah riman dari pohon riman.
Baca juga: Trip Kapal Roro Rute Ulee Lheue–Sabang Bertambah, Berlayar 10 Kali Sehari
Sebab, pada zaman dahulu bahan baku digunakan peraji dari serat pohon riman.
"Saya pun tidak kenal dengan pohon riman. Cerita orang-orang pohon riman hampir sama dengan pohon pinang," jelaskan.
Ia menambahkan, secara historis kopiah riman warisan endatu, pada masa Kerajaan Aceh Sultan Iskandar Muda.
"Cuma kita tidak menelesuri terhadap keberadaan kopiah riman pada masa lalu. Kalau cerita orang tua, memang kopiah warisan nenek moyang," pungkasnya. (*)
Murid SD 1 Sigli Dipangku Bunda PAUD Saat Diimunisasi, Dinkes Sebut Cakupan Rendah |
![]() |
---|
Pemkab Resmi Luncurkan Kartu Pidie Sehat: Capaian Imunisasi Masih Rendah |
![]() |
---|
Bunda PAUD Pidie Kunjungi SD Negeri 1 Kota Sigli, Beri Motivasi Anak-anak Belajar |
![]() |
---|
Remaja Pria di Pidie Aceh Dipaksa Layani Nafsu Pria Dewasa, Ancaman Pelaku Buat Korban Trauma |
![]() |
---|
Jembatan Gantung Penghubung 2 Kecamatan di Pidie Lapuk, Begini Reaksi Bupati Sarjani |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.