Berita Banda Aceh

Pemuda Muhammadiyah Selamatkan Warga Aceh Korban TPPO di Kamboja, Korban Tergiur Gaji Fantastis

Tanwir diselamatkan setelah Ketua Pemuda Muhammadiyah Aceh, Zul Hafiyan, mendapat laporan dari Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Bener

|
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Mursal Ismail
Kiriman Pemuda Muhammadiyah Aceh
KORBAN TPPO - Tanwir Ayubi (kanan), warga Bener Meriah korban TPPO bersama rekannya di KBRI Phnom Penh, Kamboja. 

Tanwir diselamatkan setelah Ketua Pemuda Muhammadiyah Aceh, Zul Hafiyan, mendapat laporan dari Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Bener Meriah, Zecki Fikri tentang kondisi Tanwir.

SERAMBINEWS.COM, BAND ACEH – Seorang warga Aceh yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kamboja berhasil diselamatkan.

Korban bernama Tanwir Ayubi (25), warga Bener Meriah

Tanwir diselamatkan setelah Ketua Pemuda Muhammadiyah Aceh, Zul Hafiyan, mendapat laporan dari Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Bener Meriah, Zecki Fikri tentang kondisi Tanwir.

Kemudian, Zul Hafiyan menghubungi Wakil Menteri Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Dzulfikar Ahmad Tawalla.

Identitas korban, nomor kontak terakhir, dan kronologi kejadian dikirimkan untuk percepatan tindakan. 

“Awalnya, Zecki Fikri menerima laporan panik dari keluarga Tanwir Ayubi yang terjebak kerja paksa sebagai scammer investasi di perusahaan Good Luck 2, Poipet, Kamboja.

Korban terancam dijual ke perusahaan lain jika kontraknya habis,” ungkap Zul Hafiyan kepada Serambinews.com, Sabtu (28/6/2025).

Baca juga: VIDEO Jual Gadis Aceh, Tersangka Dapat Rp 96 Juta, Korban TPPO Jadi PSK di Malaysia

Tanwir Ayubi menjadi korban TPPO setelah dijebak bekerja sebagai scammer investasi di Kamboja.

Gaji fantastis Rp 14 juta per bulan berubah menjadi mimpi buruk saat ia disiksa dengan target tak manusiawi dan ancaman dijual ke perusahaan lain. 

Setelah menerima laporan dari Zul Hafiyan, kemudian Dzulfikar berkoordinasi dengan KBRI Phnom Penh untuk memastikan perlindungan korban.

Karena paspor Tanwir disita perusahaan, BP2MI memerintahkan Kantor Imigrasi Dumai mempercepat pembuatan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP).

“Selama menunggu SPLP, kondisi Tanwir terus dipantau. Berkat tekanan diplomasi BP2MI, korban akhirnya diamankan di KBRI Phnom Penh dan dipastikan bebas dari ancaman sindikat,” ujarnya. 

Zul Hafiyan menegaskan bahwa keberhasilan ini sebagai bukti komitmen Pemuda Muhammadiyah Aceh dalam melindungi warga dari kejahatan kemanusiaan.

Baca juga: Gadis Aceh Dijual ke Malaysia, Polisi Tangkap Seorang Pelaku TPPO Dua Tersangka Lain Masih Buron

“Kami punya jaringan kuat dari bawah hingga tingkat nasional, dan siap bergerak cepat kapan pun,” katanya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved