Sosok Tomy Winata, Pengusaha Bikin Prabowo Kaget saat Pidato, 9 Naga Pemilik Artha Graha Group

Tomy Winata alias Oe Suat Hong merupakan pengusaha sukses di Indonesia yang menjalankan beberapa bisnis di bidang properti, bank, dan konstruksi.

Editor: Faisal Zamzami
Instagram
Instagram TOMY WINATA - Profil Tomy Winata, sosok berpengaruh yang akrab dengan para jenderal dan disebut termasuk 9 naga Indonesia alias 'Gang of Nine'. 

Menurut buku Tokoh-tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia (2008) karya Sam Setyautama, Tomy Winata mempunyai ayah angkat seorang kepala desa di Takokak, Sukabumi, Jawa Barat bernama Bisri Artawinata.

 Mendirikan Artha Graha Group Pada 1988, Tomy Winata menggandeng Yayasan Kartika Eka Paksi untuk mulai membangun Artha Graha Group.

Mereka mengakuisisi dan merevitalisasi Bank Propelat hingga kemudian mengganti namanya menjadi Bank Artha Graha.  

Pada 1997, Tomy Winata berusaha menyelamatkan masa sulit Bank Arta Pusara lewat cara bekerja sama dengan Bank Indonesia.  

Selanjutnya, bank itu mengubah namanya menjadi Bank Arta Pratama.  

Tak sampai di sana saja, Tomy Winata mengambil alih Bank Inter-Pacific yang melebarkan sayapnya di dunia perbankan.

 Bukan hanya di bidang keuangan, pengusaha tersebut juga mengembangkan bisnis di berbagai bidang seperti properti.  

Adapun perusahaan propertinya antara lain Jakarta International Hotels and Development, Hotel Borobudur, dan Danayasa Arhatama, yang kemudian berkembang menjadi proyek SCBD.

 Sempat akan bangun Jembatan Selat Sunda Pada 2013 lalu, Artha Graha Group mendapatkan izin dari pemerintah untuk membangun Jembatan Selat Sunda (JSS).

 Bahkan, pemerintah kabarnya telah menggelontorkan dana tak kurang dari Rp 10 triliun untuk mendukung wacana tersebut.  

Namun, rencana itu batal seiring rencana JSS tidak masuk ke dalam penyusunan Rencana Jangka Menegnah Nasional atau RPJMN 2015-2015 di era pemerintahan Joko Widodo.

 Mengenai batalnya pengembangan JSS ini, Tomy Winata selaku pemilik Artha Graha mengaku patuh pada keputusan pemerintah.

"Saya enggak ngerti. Tanya pemerintah dong. Jangan tanya saya. Saya kan patuh dan loyal, apa saja yang menyangkut keputusan pemerintah," ujar Tomy Winata dilansir dari Kompas.com, (30/6/2015).

Adapun alasan pemerintah membatalkan proyek tersebut karena keberadaan JSS bertentangan dengan visi kemaritiman kala itu.

Selain sebagai pengusaha, Tomy Winata juga dikenal dengan kepeduliannya terhadap lingkungan.  

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved