Konflik Israel Vs Palestina

Dinilai Berkhianat, Warga Israel Serang Tentara Sendiri di Tepi Barat, Semprot Merica dan Rusak Tank

"Pertemuan itu berubah menjadi kekerasan dan sejumlah warga sipil di lokasi kejadian menyerang pasukan keamanan, menyemprotkan semprotan merica ke...

Editor: Nurul Hayati
khaberni/tangkap layar
EVAKUASI TENTARA IDF - Para petugas medis militer pasukan pendudukan Israel (IDF) mengevakuasi dua tentara Israel yang terluka dalam serangan sergapan kelompok pembebasan Palestina, Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas, di Jabalia, Gaza Utara, Jumat (27/12/2024). 

"Pertemuan itu berubah menjadi kekerasan dan sejumlah warga sipil di lokasi kejadian menyerang pasukan keamanan, menyemprotkan semprotan merica ke arah mereka, dan merusak kendaraan militer," tambahnya.

SERAMBINEWS.COM - Para pemukim Israel menyerang tentara mereka sendiri dengan menargetkan komandan pangkalan Brigade Regional Binyamin di Tepi Barat tengah. 

Mereka menuduh sang komandan sebagai pengkhianat.

Berbagai pemimpin pemerintahan koalisi Israel mengutuk insiden tersebut.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "Tidak ada negara yang taat hukum yang dapat menoleransi tindakan kekerasan dan anarki seperti pembakaran fasilitas militer".

Ia menuntut penyelidikan dan penuntutan cepat terhadap para pelaku.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengadakan pertemuan semua badan keamanan pada Senin untuk membahas insiden tersebut, kata kantornya dalam sebuah pernyataan.

Memuji dedikasi tentara Israel sejak dimulainya perang di Gaza pada Oktober 2023, ia mengatakan pemerintah "tidak akan membiarkan kelompok pinggiran yang melakukan kekerasan menyakiti mereka".

Menteri Keuangan sayap kanan Bezalel Smotrich mengutuk insiden tersebut sebagai "tidak dapat diterima" dalam sebuah pernyataan di X, sembari memuji pemukiman di Tepi Barat, yang telah diduduki Israel sejak tahun 1967.

"Peristiwa seperti itu tidak dapat diterima... dan mereka yang bertanggung jawab harus dibawa ke pengadilan," tulisnya.

TENTARA ISRAEL - Foto ilustrasi tentara Israel diambil pada Senin (17/2/2025) dari publikasi resmi website IDF (idf.il). 250 mantan pejabat intelijen Mossad mengajukan petisi yang berisi desakan agar PM Netanyahu mengakhiri perang guna mengamankan
TENTARA ISRAEL - Foto ilustrasi tentara Israel diambil pada Senin (17/2/2025) dari publikasi resmi website IDF (idf.il). 250 mantan pejabat intelijen Mossad mengajukan petisi yang berisi desakan agar PM Netanyahu mengakhiri perang guna mengamankan (IDF)

Baca juga: Lagi, Serangan Udara Israel Tewaskan 95 Warga Palestina, Anak-anak hingga Jurnalis Turut Jadi Korban

Beberapa LSM hak asasi manusia telah mengecam meningkatnya kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Tepi Barat dan impunitas yang mereka rasakan.

Kekerasan telah meningkat di Tepi Barat sejak dimulainya perang Gaza, yang dipicu oleh serangan gerakan Islam Palestina Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.

Pemukim Israel dilaporkan menyerang pasukan keamanan dan merusak kendaraan militer serta instalasi keamanan di luar pangkalan militer Minggu (29/6/2025) malam di Tepi Barat yang diduduki, kata militer pada Senin (30/6/2025).

Menurut media Israel, para pemukim menargetkan komandan pangkalan Brigade Regional Binyamin di Tepi Barat tengah, dan menyebutnya sebagai "pengkhianat".

Perwira itu termasuk di antara pasukan yang diserang pada Jumat malam saat mereka mencoba menghentikan pemukim memasuki zona militer tertutup di dekat desa Palestina Kafr Malik, menyusul serangan pemukim yang menewaskan sedikitnya tiga warga Palestina.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved