Breaking News

Luar Negeri

Korban Pembunuhan Kartel Narkoba di Meksiko, 20 Mayat Ditemukan Mengenaskan di Pinggir Jalan

Kejaksaan negara bagian Sinaloa, Meksiko menemukan 20 jenazah pria yang diduga menjadi korban pembunuhan terkait kartel narkoba pada Senin (30/6/2025

Editor: Faisal Zamzami
Istimewa via tribunnews
ILUSTRASI MAYAT - Kejaksaan negara bagian Sinaloa, Meksiko menemukan 20 jenazah pria yang diduga menjadi korban pembunuhan terkait kartel narkoba pada Senin (30/6/2025). 

SERAMBINEWS.COM - Kejaksaan negara bagian Sinaloa, Meksiko menemukan 20 jenazah pria yang diduga menjadi korban pembunuhan terkait kartel narkoba pada Senin (30/6/2025).

Seluruh jenazah ditemukan di sebuah jembatan di atas jalan raya federal Kota Culiacan, dengan kondisi mengenaskan.

Belum diketahui penyebab pasti dari pembunuhan tersebut. Namun, penyelidik menduga kuat bahwa aksi kekerasan ini berkaitan dengan konflik internal yang terjadi di dalam tubuh kartel narkoba Sinaloa.

Perseteruan antar faksi dalam kartel tersebut dipicu oleh perebutan kekuasaan dan aksi balas dendam, yang semakin memperburuk situasi keamanan di wilayah Sinaloa.

 Konflik antarkelompok kartel Sinaloa

Dikutip dari CNN, Senin (30/6/2025), Kota Culiacan sejak 2024 menjadi titik konflik bersenjata antarkelompok yang tergabung dalam kartel Sinaloa, salah satu kelompok perdagangan narkoba terbesar di wilayah itu.

Dua faksi paling berpengaruh yang ada dalam kartel tersebut saat ini sedang terlibat dalam konflik internal.

Kelompok pertama adalah La Mayiza yang loyal kepada salah satu pendiri kartel, Ismael “El Mayo” Zambada.

Sementara, kelompok kedua adalah Los Chapitos yang dipimpin oleh anak-anak dari mantan bos narkoba Joaquin “El Chapo” Guzman.

Baca juga: Detik-detik Kapal Layar Milik AL Meksiko Tabrak Jembatan New York, Tiang Patah, 3 Orang Kritis

Ketegangan semakin meningkat setelah El Mayo dan salah satu putra El Chapo, Joaquin Guzman Lopez ditangkap oleh otoritas AS di El Paso, Texas tahun lalu.

Seorang pejabat yang mengetahui operasi tersebut menyebutkan, Guzman Lopez sengaja menjebak El Mayo.

Ia mengundangnya naik pesawat untuk melihat sebidang tanah yang dikira masih berada di wilayah Meksiko. Namun, pesawat tersebut justru mendarat di AS.

Warga Sinaloa hidup dalam bayang-bayang kekerasan

Dikutip dari AP News, Selasa (1/7/2025), Sinaloa diketahui menjadi salah satu wilayah paling rawan kekerasan di Meksiko.

Di wilayah Culiacan, hampir setiap hari ditemukan adanya mayat. Rumah-rumah di sana sering kali terkena tembakar dan banyak toko yang terpaksa harus tutup.

Sekolah pun sering dihentikan sementara saat gelombang kekerasan sedang meningkat.

Juru bicara pemerintah negara bagian Sinaloa, Feliciano Castro mengutuk keras pembunuhan brutal itu.

Ia mengatakan, pemerintah perlu mengevaluasi ulang strategi penanganan kejahatan, mengingat besarnya eskalasi kekerasan yang terjadi belakangan ini.

Meski begitu, sebagian besar warga menyuarakan kekhawatiran bahwa pemerintah telah kehilangan kendali atas situasi yang terus memburuk.

Perebutan kekuasaan berdarah antara dua faksi besar yang pecah pada September 2024 membuat aktivitas kota lumpuh total.

Sejak saat itu, baku tembak bersenjata di antara kelompok-kelompok bersenjata berat menjadi pemandangan biasa bagi warga sipil.

Castro menegaskan, pasukan militer dan polisi akan bekerja sama untuk membangun kembali perdamaian total yang ada di Sinaloa.

Baca juga: Miliki KIA, Anak di Banda Aceh Dapat Diskon Belanja pada 13 Outlet

Baca juga: Dinsos Aceh dan Agara Jemput Jenazah Renni Daniati yang Meninggal di Malaysia 

Baca juga: Studio Kantor Diskominsa Aceh Terbakar, Diduga Ini yang Menjadi Penyebab

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved