Berita Kutaraja

Psikologi UIN Ar-Raniry Gandeng ICAIOS Pulihkan Psikologis Korban Konflik, Pakai Metode REBT 

“Program ini merupakan bagian dari implementasi MoU antara Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry dengan ICAIOS," Dekan Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Saifullah
Humas UIN Ar-Raniry
PROGRAM PEMULIHAN PSIKOLOGIS - Psikolog UIN Ar-Raniry, Iyulen Pebry Zuanny, SPsi, MPsi Psikolog, saat memaparkan materi di hadapan peserta program pemulihan psikologis untuk korban konflik di Aceh Tengah dan Bener Meriah, belum lama ini. 

Laporan Sara Masroni | Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh bekerja sama dengan International Centre for Aceh and Indian Ocean Studies (ICAIOS) melaksanakan program pemulihan psikologis untuk korban konflik, sejak Agustus 2024 hingga Desember 2025 mendatang.

Dekan Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry, Prof Dr Muslim Zainuddin, MSi mengatakan, program yang bertajuk "Intervensi Psikologi sebagai Upaya Pemulihan Trauma bagi Korban Konflik di Aceh Tengah dan Bener Meriah" ini dirancang sebagai bagian dari upaya pemulihan psikologis bagi masyarakat penyintas konflik yang masih mengalami dampak berkepanjangan secara emosional dan mental.

“Program tersebut merupakan bagian dari implementasi MoU antara Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry dengan ICAIOS, didukung pendanaan dari Sasakawa Peace Foundation (SPF) Jepang, melalui skema kerja sama dengan ICAIOS, serta Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah,” ujar Prof Muslim di kampus setempat, Kamis (3/7/2025).

Sementara Ketua Tim dari Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry, Iyulen Pebry Zuanny, Spsi, MPsi Psikolog menerangkan, metode pemulihan trauma yang diterapkan pada kegiatan itu menggunakan metode Rational Emotive Behavior Therapy (REBT).

Metode tersebut, terangnya, telah terbukti efektif menangani gangguan stres pasca trauma (PTSD).

Adapun pendekatan ini menargetkan perubahan pada keyakinan irasional yang mendasari trauma psikologis

“Berdasarkan survei awal yang dilakukan oleh tim psikolog, metode ini dinilai paling sesuai karena dapat dilakukan dalam waktu singkat dan secara kelompok, mengingat jumlah korban yang cukup besar,” jelas Iyulen. 

Selain itu, metode REBT juga dikombinasikan dengan pendekatan Forgiveness Therapy, menghasilkan model integratif Forgiveness-Rational Emotive Behavior Therapy (F-REBT).

Kombinasi ini dirancang untuk membantu korban mengatasi emosi negatif dominan seperti kemarahan, kebencian dan dendam, yang umum ditemukan pada korban konflik. 

Dikatakannya, ke depan Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry dan ICAIOS akan menyusun modul intervensi berbasis lokal dan mengembangkan alat ukur PTSD versi Indonesia yang sesuai dengan karakteristik masyarakat Aceh. 

Program ini menjadi bagian penting dari upaya internasionalisasi Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry, yang merupakan salah satu agenda prioritas pimpinan universitas dalam memperluas kontribusi akademik secara global.

“Program tersebut dapat berjalan dengan baik, atas kerja sama tim serta kolaborasi beberapa lembaga yang konsentrasi pada isu pemulihan psikologis korban konflik, khususnya di Aceh,” pungkasnya.(*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved