Pidie

BPMP Aceh Kampanye Wajib Belajar 13 Tahun ke Pidie, Disdik Siap Dukung

Tujuannya untuk mengampanyekan soal wajib belajar 13 tahun dan membangun kesadaran masyarakat betapa pentingnya pendidikan PAUD.

Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/NUR NIHAYATI
RAPAT - Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Aceh Dr. Muhammad Anis S.Si., M.Si dan Kepala Dinas Pendidikan & Kebudayaan Pidie, Yusmad MPd bersama staf rapat terkait kampanye wajib belajar 13 tahun di Pidie, Jumat (04/07/2025) 

 

Tujuannya untuk mengampanyekan soal wajib belajar 13 tahun dan membangun kesadaran masyarakat betapa pentingnya pendidikan PAUD.

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Aceh Dr. Muhammad Anis S.Si., M.Si berkunjung ke Pidie, Jumat (4/7/20225).

Tujuannya untuk mengampanyekan soal wajib belajar 13 tahun dan membangun kesadaran masyarakat betapa pentingnya pendidikan PAUD.

Kunjungan Kepala BPMP juga didampingi stafnya, Ita Warliani, S.Pd., M.Ed jabbatan Widyaprada Ahlmi Madya,Tim Kerja PAUD.

Di Pidie diterima Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pidie, Yusmadi MPd bersama pada kepala bidang dan staf lainnya di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pidie.

Pada kesempatan itu, Anis meminta kepada seluruh jajaran agar memantau Data Dapodik harus sesuai dengan fakta di lapangan. 

Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Aceh Dr. Muhammad Anis S.Si., M.Si dan Kepala Dinas Pendidikan & Kebudayaan Pidie, Yusmad MPd (kanan).
Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Aceh Dr. Muhammad Anis S.Si., M.Si dan Kepala Dinas Pendidikan & Kebudayaan Pidie, Yusmad MPd (kanan). (IST)

"Program prioritas wajib belajar 13 tahun, 1 tahun sebelum SD. Masih minim minat sekolah di PAUD sehingga masyarakat memilih menyekolahkan anak langsung masuk SD. Maka itu "lubang" yang harus kita penuhi sebelumnya. Mari kita kampanyekan pentingnya pendidikan PAUD.

Kampanye ini bagaimana membangun kesadaran masyarakat. Betapa pentingnya pendidikan PAUD.  Maka itu untuk kegiatan ini melibatkan Bunda PAUD," katanya.

Dikatakan, titik awal memulainya adalah di Posyandu. "Titik paling rendah tugas ini bukan saja tugas dinas pendidikan tapi juga instansi terkait lainnya Dinas Perpustakaan, DP3AKB hingga Dinas Sosial," katanya.

Semisal ia mencontohkan pelayanan di Posyandu bisa disertakan dengan pendidikan anak usia dini dengan menyediakan lokasi dengan tempat bermain anak, kemudian menyediakan buku gambar bisa dilihat0lihat si anak, buku mewarnai dan lainnya dibutuhkan anak. 

Sementara itu di sisi lain dikatakan saat ini seluruh Aceh jumlah PAUD masih rendah dibandingkan jumlah desa.

Sebelumnya dikatakan seharusnya jumlahnya satu desa satu PAUD. Sekolah PAUD masih jauh, jumlah desa di seluruh Aceh sekira 6.500 dan jumlah PAUD masih kurang 2.500 artinya masih kurang.

Selain itu masih rendahnya kesadaran masyarakat. "Ada asumsi masyarakat usia sekolah dimulai dari SD padahal sekarang akan berlaku diawali dari PAUD. Ada kesiapan si anak saat masuk SD," katanya.


Disdik siap dukung

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved