Komplotan Pencuri Kambing di Aceh Utara Ternyata di Bawah Pengaruh Sabu, Satu Tersangka Masih Buron

“Dari hasil pemeriksaan, kedua tersangka mengakui bahwa sebelum mencuri, mereka sempat mengonsumsi sabu. Tes urine juga membuktikan hal itu—positif,” kata Kapolres AKBP Nanang Indra Bakti SH SIK melalui Kasat Reskrim Polres Aceh Utara, AKP Dr Boestani SH MH MSM, Sabtu (5/7/2025).

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON – Kasus pencurian kambing di Aceh Utara yang sempat menghebohkan masyarakat, ternyata bukan sekadar kejahatan pencurian biasa.

Hasil penyelidikan Polres Aceh Utara menunjukkan komplotan melakukan aksinya dalam pengaruh narkotika jenis sabu, berdasarkan hasil tes urine yang dilakukan polisi terhadap dua tersangka yang berhasil diamankan.

Hingga Jumat (4/7/2025), dua dari empat pelaku telah ditangkap.

Salah satunya berinisial F, warga Aceh Utara, dibekuk personel Reserse Kriminal Polres Aceh Utara dalam pengembangan kasus pencurian ternak di Gampong Keutapang, Kecamatan Tanah Pasir.

Sebelumnya, tersangka N lebih dulu ditangkap setelah dihajar warga saat berusaha kabur dari lokasi kejadian.

“Dari hasil pemeriksaan, kedua tersangka mengakui bahwa sebelum mencuri, mereka sempat mengonsumsi sabu. Tes urine juga membuktikan hal itu—positif,” kata Kapolres AKBP Nanang Indra Bakti SH SIK melalui Kasat Reskrim Polres Aceh Utara, AKP Dr Boestani SH MH MSM, Sabtu (5/7/2025).

Penangkapan ini dilakukan setelah insiden tragis pada akhir Juli.

Keempat pelaku pencurian kambing, berusaha melarikan diri menggunakan mobil Daihatsu Xenia BL 1256 NM.

Saat dikejar warga, mobil tersebut terguling ke dalam tambak di Gampong Keutapang.

Baca juga: Tersangka Baru Komplotan Pencuri Kambing Diciduk, ‘Ngaku’ Pakai Sabu sebelum Beraksi di Aceh Utara

Sopir mobil berinisial R (25), tewas seketika karena terjepit body kendaraan dan terendam air.

N mengalami luka-luka, sementara F melarikan diri dan baru tertangkap beberapa hari kemudian.

Dari dalam mobil, polisi menemukan tiga ekor kambing, satu ekor biri-biri, sebilah parang, dan satu alat hisap sabu (bong).

Temuan ini memperkuat dugaan bahwa aksi mereka bukan sekadar pencurian, melainkan kejahatan yang dilakukan di bawah pengaruh narkotika.