Sejarah Aceh
Nisan Tokoh Muslim Era Lamuri di Laweung Digulingkan ke Jurang, Prajurit TNI dan Warga Bereaksi
Pihak Mapesa (Masyarakat Peduli Sejarah Aceh) menyebut situs ini sebagai areal pemakaman para tokoh tokoh-tokoh muslim era kesultanan Bihari/Lamuri.
Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM – Aksi tidak terpuji kembali terjadi di kawasan situs warisan sejarah Nagari Bihari di Gampong Tuha Biheu, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie.
Pihak Mapesa (Masyarakat Peduli Sejarah Aceh) menyebut situs ini sebagai areal pemakaman para tokoh tokoh-tokoh muslim era kesultanan Bihari/Lamuri.
Untuk diketahui, Kesultanan Lamuri adalah sebuah dinasti yang ada di kawasan Krueng Raya dan Laweung, sebelum lahirnya kesultanan Aceh Darussalam.
Wakil Ketua Mapesa, Masykur Syafruddin, kepada Serambinews.com Sabtu (5/7/2025) mengatakan, pada Jumat (4/7/2025), pihaknya atas dukungan dari Koramil Muara Tiga bersama perangkat desa dan warga Gampong Tuha Biheu, kembali melaksanakan gotong royong menata kembali areal pemakaman para tokoh Aceh masa lampau ini.
Dalam kegiatan ini, kata Masykur, para prajurit TNI bersama warga melakukan pembersihan dan penyelamatan sebagian batu nisan penanda kubur tokoh-tokoh muslim era kesultanan Bihari/Lamuri, yang sebagiannya telah dirusak, bahkan ada yang dibuang ke jurang oleh orang yang tidak waras.
Sudah Tiga Kali
Dikatakan, ini merupakan proses penyelamatan ketiga yang dilakukan oleh tim peduli sejarah Aceh dengan masyarakat gampong Tuha Biheu.
Kegiatan pertama berlangsung tahun 2019 yang melibatkan tim Mapesa, Cisah, Pedir Museum, dan masyarakat Tuha Biheu.
Mereka menata areal pemakaman para tokoh Aceh masa lampau yang dicabut dan dibuang ke jurang oleh oknum tak bertanggung jawab.
Setelah itu, dilakukan penyelamatan dan Meuseuraya tahap kedua pada tahun 2023 yang melibatkan Mapesa, Kahubdam IM ketika itu (Kolonel Jun Hisatur Mastra), beserta staf.
Kemudian terjadi lagi perusakan, pencabutan, serta dibuangnya kembali nisan-nisan tersebut kedalam jurang di sekitar kompleks makam, ujar Yusri Ramli Humas di Mapesa.
Pada kegiatan ketiga ini, meuseuraya berlangsung di bawah terik panas matahari, dipimpin oleh Danramil Muara Tiga yang dibantu oleh personil Koramil Muara Tiga bekerja sama dengan geuchik dan masyarakat Tuha Biheu.
Sebelumnya Sabtu, 28 Juni 2025 Irdam IM Brigjen TNI Yudi Yulistiyanto bersama Masyarakat Peduli Sejarah Aceh (Mapesa) yang didampingi oleh Danramil Muara Tiga, Pidie melakukan napak tilas dan ziarah ke tapak tinggalan sejarah Nagari Bihari di gampong Tuha Biheu.
Dalam ziarah tersebut didapati kenyataan yang menyedihkan, hampir seluruh batu nisan sudah dicabut dan diguling ke jurang.
Melihat kenyataan ini maka Danramil Muara Tiga berinisiatif untuk melakukan penyelamatan dan mengambil langkah-langkah konkrit untuk menghindari kerusakan dan kehilangan jejak peradaban Islam enam abad silam tersebut.
“Kami merasa sangat prihatin dengan kondisi makam Raja Nagari Bihari beserta makam lainnya, yang hari ini semakin rusak parah, hancur dan sebahagiannya sudah tercabut dari tempat aslinya.
Sejarah Aceh Hari Ini: 26 Tahun Pembantaian Tgk Bantaqiah di Beutong Ateuh: Luka yang Tak Sembuh |
![]() |
---|
Kerajaan Aceh Punya Dua Istana, Begini Kisah Sultan Mengungsi dari Kraton ke Keumala Dalam |
![]() |
---|
Tim Mapesa Temukan Makam Syah Bandar Abad Ke-17 di Aceh Besar, Mizuar Sebut Ini Penemuan Penting |
![]() |
---|
Hari Ini 15 Tahun Kepergian Hasan Tiro, Deklarator GAM di Gunung Halimon, Ini 10 Fakta dari Sosoknya |
![]() |
---|
Kenali Sultan Ma’ruf Syah, Pahlawan dari Pidie, Aceh yang Melawan Penjajahan Portugis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.