Kupi Beungoh
Prabowo-Mualem: Gajah, Ekosistem Leuser, dan Pembangunan Berkelanjutan Wilayah Tengah Aceh– Bagian 6
Sekeping lahan- 20,000 hektare, pribadi milik Presiden Prabowo Subianto di Kabupaten Aceh Tengah diserahkan untuk kepentingan konservasi gajah.
Oleh: Ahmad Humam Hamid*)
DI tengah riuh rendah politik nasional dan dinamika pembangunan yang kerap melupakan ekologi, muncul satu titik cahaya dari wilayah tengah Aceh.
Sekeping lahan- 20,000 hektare, pribadi milik Presiden Prabowo Subianto di Kabupaten Aceh Tengah diserahkan untuk kepentingan konservasi gajah.
Dalam konteks politik yang serba keras dan pembangunan yang acap kali mengorbankan keberlanjutan ekologis, langkah ini bukan sekadar simbol empati terhadap satwa besar yang terancam punah.
Ia adalah pintu masuk--entri simbolik--menuju perhatian yang lebih besar - penyelamatan Kawasan Ekosistem Leuser (KEL), mahkota biodiversitas Indonesia.
Aceh Tengah tidak berdiri sendiri.
Kabupaten ini berbatasan langsung dengan Bener Meriah di utara, Gayo Lues di selatan, dan Aceh Tenggara di tenggara.
Keempat kabupaten ini secara geografis dan ekologis merupakan satu hamparan pegunungan Bukit Barisan yang membentuk bagian penting dari kawasan hulu Leuser.
Sungai-sungai penting di Aceh bagian utara dan barat–selatan--seperti Peusangan, Alas, Arakundo, Tamiang, Singkil, Woyla, Teunom--semuanya berhulu dari kawasan ini. Artinya, konservasi di Aceh Tengah otomatis berkaitan dengan kelangsungan hidup ekosistem yang lebih luas, bahkan hingga ke Sumatera Utara.
Jika konservasi gajah adalah pintu masuk, maka penyelamatan ekosistem Leuser adalah mahkotanya.
Kawasan ini mencakup sekitar 2,6 juta hektare yang membentang melintasi sembilan kabupaten di Aceh dan Sumatera Utara.
Leuser adalah satu dari sedikit ekosistem hutan hujan yang relatif tropis utuh yang tersisa di Asia Tenggara, rumah bagi empat megafauna - gajah, harimau, badak, dan orangutan.
Tak ada wilayah lain di dunia yang memiliki kombinasi seperti ini.
Namun seperti semua permata, Leuser terancam.
Di Bener Meriah, ekspansi perkebunan kopi dan perambahan kawasan lindung makin meningkat.
Kemudahan Tanpa Tantangan, Jalan Sunyi Menuju Kemunduran Bangsa |
![]() |
---|
Memaknai Kurikulum Cinta dalam Proses Pembelajaran di MTs Harapan Bangsa Aceh Barat |
![]() |
---|
Haul Ke-1 Tu Sop Jeunieb - Warisan Keberanian, Keterbukaan, dan Cinta tak Henti pada Aceh |
![]() |
---|
Bank Syariah Lebih Mahal: Salah Akad atau Salah Praktik? |
![]() |
---|
Ketika Guru Besar Kedokteran Bersatu untuk Indonesia Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.