Berita Banda Aceh
Penebangan Pohon Viral ‘Jeju’ di Ulee Lheue Disorot Warga, DLHK3 Turunkan Tim Cari Bibit ke Gunung
“Kita imbau untuk sama-sama menjaga kesejahteraan lingkungan, dan ini bagian dari mencegah perubahan suhu dan iklim.” HAMDANI BASYAH
“Kita imbau untuk sama-sama menjaga kesejahteraan lingkungan, dan ini bagian dari mencegah perubahan suhu dan iklim.” HAMDANI BASYAH, Kepala DLHK3 Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Warga sekaligus pengunjung di Pantai Ulee Lheue, Banda Aceh, menyampaikan kekecewaan atau penebangan pohon ‘Jeju’ ala Korea, oleh orang tak bertanggung jawab, beberapa waktu lalu.
Pasalnya, selama ini tanaman yang dalam bahasa Aceh disebut pohon ceubrek itu menjadi spot foto Instagramable di sekitaran pantai tersebut. Seperti yang dilakukan pasangan suami-istri, Juliyani Syahfitri dan Rizki Ananda. Keduanya rela datang dari Medan, Sumatera Utara, untuk melihat dan mengabadikan momen di tempat spot foto yang viral di media sosial tersebut, walau mereka tahu sebagian batangnya sudah ditebang.
“Cukup kecewa ya, karena saya juga di sini pendatang, tahu informasi pohon ini dari salah satu media sosial yang mana sebenarnya bisa memicu para tamu untuk datang ke sini sekalian menikmati wisata-wisata di Aceh,” ungkap Juliyani.
Ia mengungkapkan, alasan pelaku menebang pohon itu adalah sesuatu yang klise. Andai yang dituduhkan terjadi, menurutnya, solusi yang bijak bukan ditebang, melainkan bisa dengan melibatkan pemerintah seperti aturan jadwal buka dan tutup hingga keterlibatan pihak Kepolisian mengatur lalu lintas.
“Karena ini sebenarnya menjadi ikonik baru untuk Aceh yang mana kata orang, seperti di Korea. Dan kalau boleh saran ke pemerintah, supaya ini ditambah agar jadi destinasi baru,” harap Juliyani.
Hal yang sama juga diungkapnya pengunjung lain asal Indrapuri, Annisa Rahmi. Dia mengaku sedih melihat pohon yang sedang bagus bermekaran, tiba-tiba ditebang oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Menurutnya, ada pihak yang ingin Aceh tidak dikenal oleh masyarakat luar, sehingga melakukan hal-hal tak terpuji tersebut. “Mungkin ada yang tidak senang banyak orang datang ke sini. Pemerintah diharapkan lebih mengedukasi, agar kita sama-sama merawat tumbuhan ini untuk mendatangkan lebih banyak wisatawan,” ucap Annisa.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Keindahan Kota (DLHK3) Banda Aceh, Hamdani Basyah MSi, menyampaikan, pihaknya sudah merespon apa yang disuarakan masyarakat dan dewan kota.
Salah satu tindak lanjut yang diambil yakni menurunkan tim untuk melakukan survei ke gunung-gunung, karena tumbuhan tersebut hidup di hutan. “Kita harus cari duru di hutan dan harus persemaian dulu, kayak mana upaya kita cari,” tegas Hamdani.
Dikatakan, sejauh ini selain di Ulee Lheue, pohon tersebut hanya ada di Taman Sari. Tumbuhan ini hidup sendiri, dan punya siklus berbunga secara musiman, diperkirakan hanya dua pekan dalam kondisi mekar indah sebagaimana foto-foto yang beredar di media sosial.
Kemudian dia juga menegaskan, bagi pelaku terancam sanksi untuk mengganti dengan menanam puluhan pohon, bila terbukti melakukan penebangan secara tidak bertanggung jawab. “Sanksinya pergantian pohon sampai 30 batang. Itu sanksinya yang potong,” jelas Hamdani.
Kepala DLHK3 Banda Aceh itu berujar, bila selama ini pohon tersebut dianggap beberapa orang bisa menimbulkan syirik hingga memicu kemacetan, semestinya dicarikan solusi lain yang lebih bijak, bukan malah menebang sembarangan. “Kita imbau untuk sama-sama menjaga kesejahteraan lingkungan, dan ini bagian dari mencegah perubahan suhu dan iklim,” pungkasnya.(rn)
Polda Aceh Gelar Yasinan, Perdana Diikuti Seluruh Jajaran Via Virtual |
![]() |
---|
2 Warga Aceh di Malaysia Jatuh dari Lantai 39, Insyaallah Jenazah Dipulangkan Hari Ini |
![]() |
---|
Ombudsman Aceh Ingatkan Pejabat Jangan Masuk Jalan Tol Sigli-Banda Aceh Lewat Jalur Ilegal |
![]() |
---|
Ombudsman Panggil dan Periksa Kepala Sekolah Wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar |
![]() |
---|
Satreskrim Polresta Banda Aceh Ringkus IRT Penadah Sepmor Curian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.