Haba Unimal
5 Mahasiswa Unimal Terima Pendanaan Kewirausahaan Kemdikti Saintek
5 mahasiswa Unimal Fakultas Teknik Prodi Teknik Kimia menerima beasiswa program Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2025.
Penulis: Zaki Mubarak | Editor: IKL
SERAMBINEWS.COM,LHOKSEUMAWE - Lima mahasiswa Universitas Malikussaleh (Unimal) Fakultas Teknik Prodi Teknik Kimia menerima beasiswa program Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2025.
Tim yang diketuai oleh Icha Irnanda, bersama anggota, yakni Mila Rahmadhani, Sulistyyani Nainggolan, Iwan Najmi, dan Naufal Hisyam Pakpahan berhasil meraih pendanaan PKM kategori Kewirausahaan.
Atas kreativitas mereka dinilai berhak mendapatkan pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdikti Saintek).
Pengumuman kelolosan itu berdasarakan surat pengumuman pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) skema pendanaan Tahun 2025 nomor 1995/B2/DT.01.00/2025 pada 3 Juli 2025. Sebanyak 6 proposal PKM mahasiswa Universitas Malikussaleh dinyatakan lolos ke tahap pendanaan.
Informasi diperoleh dari Unimal News, Rabu (9/7/2025), proposal mereka berjudul DUALACT FILTER. Inovasi Adsorben Aromatik Multifungsi dari Limbah Gergaji Kayu sebagai penyerap polutan dan pengusir nyamuk.
Ketua Tim Icha Irnanda mengatakan, bahwa DUALACT FILTER merupakan adsorben alami yang dikembangkan dari limbah serbuk gergaji kayu. Berbeda dari produk sejenis, filter ini memiliki dua fungsi utama, yaitu menyerap polutan udara sekaligus mengusir nyamuk melalui kandungan aromatik alami.
"Inovasi ini menjawab dua persoalan umum di masyarakat, yaitu pencemaran udara dalam ruangan dan gangguan nyamuk yang dapat menularkan penyakit," ujarnya.
Menurutnya, inovasi DUALACT FILTER lahir dari kepedulian terhadap permasalahan lingkungan dan kesehatan masyarakat.
"Kami ingin menghadirkan solusi ganda, selain mengurangi limbah gergaji kayu yang selama ini tidak dimanfaatkan, sekaligus menciptakan produk alami yang mampu menyerap polutan udara dan mengusir nyamuk melalui aroma khasnya," urainya.
Sementara itu, Mila Rahmadhani menambahkan, inovasi ini harus direalisasikan sehingga menjadi produk unggulan untuk mengatasi masalah, dan menargetkan produk tersebut dapat dikembangkan secara massal dan dijangkau oleh masyarakat luas, terutama di daerah tropis yang rentan terhadap polusi udara dan penyebaran penyakit akibat nyamuk.
“Kami ingin produk ini tidak hanya sekadar ide, tapi benar-benar bisa diaplikasikan di masyarakat dan memberi manfaat langsung, terutama di daerah tropis yang rentan terhadap polusi udara yang penyebaran penyakit akibat nyamuk. Inovasi ini juga potensial secara ekonomi karena menawarkan fungsi ganda," ungkap Mila.
Dikatakan Dr Muhammad selaku dosen pembimbing menyampaikan, apresiasi atas kerja keras dan kolaborasi yang solid dari para mahasiswa bimbingannya.
“Inovasi seperti DUALACT FILTER menunjukkan bahwa mahasiswa teknik kimia tidak hanya belajar teori, tetapi juga mampu merancang solusi konkret yang aplikatif untuk menjawab persoalan nyata di masyarakat,” harapnya. (*)
Dosen Unimal Pertahankan Disertasi tentang Tragedi Cumbok di Program Doktor Perencanaan Wilayah USU |
![]() |
---|
Program Magister Ilmu Komunikasi Tutup Pendaftaran 28 Agustus |
![]() |
---|
Tim Asesor BAN PT Lakukan Asesmen Akreditas Kampus Unimal |
![]() |
---|
Dosen Unimal, Sosialisasi Media Handycraft Kreatif Kepada Guru SD |
![]() |
---|
Mahasiswa PKM Unimal Kreatif, Ubah Serbuk Kayu Jadi DualAct Filter |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.