Dunia Kampus

STIH Al-Banna Lhokseumawe Lolos Program Nasional Pengembangan Pembelajaran 2025

Kali ini kampus hukum kebanggaan Kota Lhokseumawe ini berhasil lolos sebagai penerima Program Bantuan Pengembangan Model Pembelajaran Mata Kuliah Waji

Penulis: Jafaruddin | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/Foto Dok STIH Al Banna Lhokseumawe
PROGRAM NASIONAL - Kampus STIH Al-Banna Lhokseumawe Lolos Program Nasional Pengembangan Model Pembelajaran Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) Berbasis Proyek Tahun 2025. 

Laporan Jafaruddin l Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE – Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Al-Banna Lhokseumawe kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional.

Kali ini kampus hukum kebanggaan Kota Lhokseumawe ini berhasil lolos sebagai penerima Program Bantuan Pengembangan Model Pembelajaran Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) Berbasis Proyek Tahun 2025.

Hal ini sebagaimana tertuang dalam surat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Nomor 2172/B2/DT.00.00/2025 tertanggal 10 Juli 2025.

Ketua STIH Al-Banna, Muksalmina, SHI MH, kepada Serambinews.com, Sabtu (12/7/2205), menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas capaian tersebut.

“Alhamdulillah, kami bersyukur kepada Allah SWT atas amanah dan kepercayaan ini. Ini adalah hasil kerja keras seluruh tim, sekaligus bukti nyata komitmen STIH Al-Banna untuk terus meningkatkan mutu pembelajaran hukum yang relevan dengan kebutuhan zaman,” ujar Muksalmina.

STIH Al-Banna kata Muksalmina, menjadi satu dari 40 perguruan tinggi terpilih di Indonesia.

Sedangkan dari Aceh hanya ada dua perguruan tinggi yang berhasil lolos dalam program prestisius ini, yaitu STIH Al-Banna Lhokseumawe dan Universitas Bina Bangsa Getsempena (UBBG).

Lebih lanjut, Muksalmina menjelaskan bahwa Program MKWK Berbasis Proyek ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, yang menegaskan pentingnya perguruan tinggi mengembangkan kurikulum yang adaptif, berorientasi pada kebutuhan masyarakat, serta membekali mahasiswa dengan keahlian problem solving yang nyata.

Selain itu, program ini juga mendukung kebijakan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi yang mendorong terbentuknya Kampus Berdampak, yaitu kampus yang tidak hanya menjadi pusat belajar tetapi juga agen perubahan nyata yang berkontribusi langsung pada pembangunan sosial, ekonomi, dan hukum di lingkungannya.

“Tujuan program ini memang mendorong pembelajaran yang kontekstual, kreatif, kolaboratif, dan solutif. Dengan project-based learning, mahasiswa diharapkan mampu memecahkan masalah nyata di masyarakat sejak di bangku kuliah,” tambah Muksalmina.

Ia juga menekankan bahwa semangat program ini sesuai dengan kaidah fiqhiyah “Al-Muhafazhatu ‘ala al-qadim as-shalih wal akhdzu bil jadid al-ashlah” yang berarti “Mempertahankan yang lama yang baik dan mengambil yang baru yang lebih baik.”

“Judul proposal kami adalah Mewujudkan Pendidikan Karakter Mahasiswa Hukum Melalui Inovasi Pembelajaran MKWK Berbasis Proyek. Harapannya, pembelajaran tidak hanya berhenti di ruang kelas, tetapi juga menyentuh langsung kebutuhan riil di lapangan,” jelasnya.

Lebih jauh, Muksalmina menegaskan, keberhasilan ini juga diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta mahasiswa kepada tanah air. Apalagi, mahasiswa hukum inilah yang kelak akan berperan sebagai hakim, jaksa, pengacara, dan pemimpin bangsa di masa depan.

“Kami berterima kasih kepada seluruh tim pengusul, dosen, dan mahasiswa atas dedikasi dan kerja kerasnya. Ke depan, perwakilan tim STIH Al-Banna akan mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) yang diselenggarakan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan sebagai persiapan implementasi program,” pungkasnya.

Dengan dukungan kementerian dan sinergi seluruh elemen kampus, STIH Al-Banna optimis dapat menjadi pelopor kampus hukum berdampak yang modern, adaptif, dan berkontribusi langsung pada pembangunan hukum dan kesejahteraan masyarakat.(*)

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved