Dunia Kampus

Unisai Luncurkan Repository Digital, Mahasiswa Wajib Unggah Karya Ilmiah

Rektor Unisai, Dr Tgk Muhammad Abrar Azizi MSos menegaskan, ke depan seluruh unit akademik akan diwajibkan mengunggah karya ilmiah, termasuk skripsi,

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/FOR SERAMBINEWS
LUNCURKAN APLIKASI – Kegiatan peluncuran aplikasi repository digital Universitas Islam Al-Aziziyah Indonesia (Unisai) Bireuen kampus di Aula Unisai, Sabtu (28/6/2025). 

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Universitas Islam Al-Aziziyah Indonesia (Unisai) Bireuen meluncurkan aplikasi repository digital sebagai langkah strategis mendukung keterbukaan akses ilmiah dan transformasi digital kampus di Aula Unisai, Sabtu (28/6/2025).

Sistem ini akan menjadi platform utama penyimpanan dan diseminasi karya ilmiah, sekaligus tindak lanjut atas kebijakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, terutama Surat Edaran Nomor 152/E/T/2014 tentang kewajiban publikasi ilmiah di lingkungan perguruan tinggi.

Acara ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Agussalim dari Frombanda Teknologi Pratama selaku pengembang sistem, serta Arkin dari Aceh Library Consultant (ALC), yang memberikan perspektif tentang tata kelola repository dan integritas akademik di era digital.

Rektor Unisai, Dr Tgk Muhammad Abrar Azizi MSos menegaskan, ke depan seluruh unit akademik akan diwajibkan mengunggah karya ilmiah, termasuk skripsi, tesis, laporan penelitian, dan publikasi dosen. “Repository bukan sistem penyimpanan daring untuk karya ilmiah sivitas akademika, tapi bagian penting dalam akreditasi, peningkatan mutu, dan budaya akademik yang sehat,” kata Azizi.

Melalui sistem ini, karya ilmiah mahasiswa dapat diakses secara daring dan penuh (fulltext) oleh publik, mendukung semangat open access dan integritas akademik. “Ilmu itu untuk dibagikan, bukan disimpan. Repository adalah wajah keilmuan dan akademik kampus,” ujar Arkin dari ALC.

Kepala Perpustakaan Unisai, Tgk Zulfahmi MAg menjelaskan bahwa sistem repository kampus bukan hanya menjawab tuntutan digitalisasi, tapi juga bentuk komitmen kampus terhadap keterbukaan dan penyebarluasan pengetahuan ilmiah kepada masyarakat. “Kami ingin memastikan seluruh karya ilmiah mahasiswa terdokumentasi, mudah diakses, dan bebas dari plagiarisme,” tegasnya.(*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved