Kopda Bazarsah Peragakan Cara Tembak Mati 3 Polisi Saat Gerebek Judi Sabung Ayam: Tinggal Dikokang

Kopda Bazarsah mengaku senjata api laras panjang kanibalan dari SS1 dan FNC itu selalu ia bawa ketika menggelar arena judi sabung ayam.

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA
TERDAKWA - Kopda Bazarsah saat memperagakan cara menembak tiga polisi saat melakukan penggerebekan arena judi sabung ayam di Pengadilan Militer 1-04 Palembang, Senin (14/7/2025).(KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA) 

SERAMBINEWS.COM, PALEMBANG - Pengadilan Militer 1-04 Palembang melanjutkan sidang penembakan tiga polisi yang dilakukan oleh Kopda Bazarsah saat penggerebekan arena judi sabung ayam di Dusun Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung.

Dalam keterangannya di muka persidangan, Kopda Bazarsah mengungkap bagaimana tembakannya tersebut mengenai tiga polisi hingga tewas.

Kopda Bazarsah mengaku senjata api laras panjang kanibalan dari SS1 dan FNC itu selalu ia bawa ketika menggelar arena judi sabung ayam.

Ia pun tak pernah mengunci senjata tersebut selama memilikinya sehingga selalu dalam posisi siap tembak.

"Tinggal dikokang saja langsung tembak, tidak pernah saya kunci," kata Kopda Bazarsah, Senin (14/7/2025).

Dalam posisi yang siaga, senjata tersebut selalu terisi penuh amunisi sebanyak 30 butir kaliber 5,56mm.

Bahkan, pernyataan Kopda Bazarsah sempat membuat Oditur Militer kaget lantaran senjata tersebut disimpan di dalam plafon rumah dengan kondisi terisi amunisi.

"Kamu tidak takut meletus? Banyak kejadian senjata tidak digunakan saja meletus sendiri. Apalagi disimpan dalam plafon rumah," tanya Oditur Militer Letnan Kolonel (Letkol) CHK Zarkasih.

 "Siap tidak," jawab Kopda Bazarsah.

 Pada saat kejadian penggerebekan, Kopda Bazarsah meletakkan senjata tersebut di kursi dekat gelanggang sabung ayam.

Ia kemudian mendengar suara letusan senjata api sehingga membuatnya langsung mengambil senjata tersebut.

Baca juga: Kopka Basarsyah dan Peltu Lubis 2 Anggota TNI Penembak Mati 3 Polisi di Way Kanan Sudah Ditahan

Dalam situasi yang chaos, 200 orang penjudi sabung ayam pun lari tunggang langgang dari lokasi tersebut.

Kopda Bazarsah pun mengaku meletuskan senjatanya ke atas.

"Waktu ada tembakan, saya lagi pasang taji ayam, ayam langsung saya lemparkan dan mengambil senjata.

Saya tembak ke atas dua kali sambil lari," kata Bazarsah.

Ketika mencoba lari, Kopda Bazarsah melihat seseorang yang mendekatinya dan mengarahkan senjata.

"Ada yang mengarahkan senjata ke saya. Jadi langsung saya tembak dulu," ungkapnya.

Tembakan itu diketahui mengenai Bripda Ghalib.

Kopda Bazarsah lalu berlari mundur sambil menembak.

Bripka Petrus Apriyanto yang berada di samping Kapolsek Negara Batin AKP Anumerta Lusyanto pun terjatuh terkena tembakannya.

Saat itu, AKP Anumerta Lusyanto pun memberikan tembakan balasan sehingga Kopda Bazarsah pun menembaknya hingga tewas.

"Posisi saya waktu itu jongkok, tidak tiarap waktu menembak," ujarnya.

Letnan Kolonel (Letkol) CHK Zarkasih kemudian membeberkan hasil dari olah TKP.

Di mana lokasi tersebut merupakan sasaran empuk untuk penembak, di mana lokasi jalan menuju arena gelanggang sabung ayam adalah dataran tinggi sekitar 1,5 meter.

Posisi tersebut mereka sebut "Killing Ground" yang mana sangat menguntungkan dalam medan perang.

"Itu posisi killing ground, kamu tahu kan itu? Posisi kamu sangat menguntungkan," ungkap Oditur.

 "Siap, betul," jawab Kopda Bazarsah.

Oditur kemudian menyebut bahwa Kopda Bazarsah delapan kali meletuskan tembakan.

Tiga dari peluru itu menghabisi tiga nyawa polisi yang melakukan penggerebekan.

 "Kenapa bisa tembakan terdakwa seakurat itu, karena posisinya (polisi) di atas. Terdakwa juga sering latihan menembak. Kalau saya mungkin 30 peluru habis enggak ada yang kena karena tidak pernah latihan," ujarnya.

 

Baca juga: 3 Polisi Tewas Ditembak Anggota TNI di Way Kanan, Kapolri Beri Kenaikan Pangkat Anumerta

 Kopda Bazarsah Raup Rp 12 Juta Per Bulan dari Bisnis Judi Sabung Ayam

Terdakwa kasus pembunuhan tiga polisi Polsek Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Kopda Bazarsah, mengaku mendapatkan keuntungan mencapai Rp 12 juta per bulan dari bisnis sabung ayam.

Hal itu disampaikan langsung Kopda Bazarsah dalam sidang yang berlangsung di Pengadilan Militer 1-04 Palembang dalam agenda pemeriksaan terdakwa, Senin (14/7/2025).

Diungkapkan Kopda Bazarsah, ia telah menjalani bisnis sabung ayam sejak 2023 bersama terdakwa Peltu Yun Heri Lubis di sekitar wilayah Kabupaten Way Kanan.

 
Selama berbisnis, ia mematok potongan sebesar Rp 10 persen dari setiap pemain.

"Kalau dihitung sekitar Rp 12 juta per bulan. Kalau ada event bisa sampai Rp 35 juta, biasanya saya potong 10 persen dari pemain," kata Kopda Bazarsah.

Setiap taruhan, para pemain memasang harga Rp 10 juta sampai Rp 20 juta.

Namun, nilai taruhan itu akan lebih besar ketika adanya event sabung ayam yang digelar.

“Yang event itu bisa sampai Rp 35 juta kami dapat. Itu dibagi sama Pak Yun Heri," ujarnya.

 
Menurut Bazarsah, ia dan Peltu Yun Heri Lubis awalnya menggelar judi sabung ayam pada Senin dan Kamis.

 Namun, mereka mulai mendapatkan inspirasi untuk meraup untung lebih besar dengan menggelar event judi sabung ayam.

"Awalnya saya menonton tempat lain, kemudian baru ada inspirasi untuk buat event biar banyak yang datang. Event itu biasanya sebulan dua kali saja," katanya.

Pada saat peristiwa penembakan terjadi, Kopda Bazarsah menyebut sudah menyiapkan rencana event sabung ayam dua pekan sebelum kejadian.

 Ia pun menyiapkan segala kebutuhan di lokasi judi sabung ayam dan menyebar undangan kepada pemain melalui status WhatsApp yang diteruskan oleh pemain lain.

"Enggak di media sosial (TikTok-Instagram), undangannya saya buat di status WhatsApp, kemudian diteruskan oleh pemain yang mau ikut," ucapnya.

Baca juga: Polda Aceh Gelar Shalat Gaib untuk Personel yang Gugur dalam Tugas di Way Kanan

3 Polisi Way Kanan Lampung Masih Puasa Saat Ditembak Mati Kopda Bazarsah

Tiga anggota Polsek Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, tewas ditembak oleh Kopda Bazarsah saat masih dalam keadaan berpuasa.

Peristiwa tragis ini terjadi saat penggerebekan arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik pada Senin, 17 Maret 2025.

Hasil pemeriksaan dokter forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Lampung mengungkapkan bahwa ketiga korban, yaitu Kapolsek Negara Batin AKP Anumerta Lusiyanto, Bripka Petrus Apriyanto, dan Bripda M Ghalib Surya Ganta, memiliki kondisi lambung kosong.

Dokter forensik, Chaterina Andriani, menyatakan dalam sidang di Pengadilan Militer 1-04 Palembang pada Senin, 7 Juli 2025, bahwa kematian ketiga polisi tersebut terjadi antara 12 hingga 18 jam sebelum pemeriksaan dilakukan.

“Kematiannya di atas 12 sampai 18 jam. Lambung dalam keadaan kosong lebih dari 24 jam,” kata Chaterina.

Chaterina juga menjelaskan bahwa ketiga korban mengalami luka tembak akibat peluru kaliber 5,56 mm, yang berasal dari senjata jenis SS1 dan FNC milik Kopda Bazarsah.

Kapolsek AKP Anumerta Lusiyanto mengalami luka tembak di bagian dada sebelah kanan, Bripka Petrus Apriyanto di bagian mata sebelah kiri, dan Bripda M Ghalib Surya Ganta di bagian bawah bibir.

 “Kami menemukan residu proyektil yang tersisa di tubuh jenazah. Residu itu menunjukkan jenis senjata yang digunakan kaliber 5,56 mm,” ujarnya.

Sasnia, istri dari Kapolsek Negara Batin, mengungkapkan bahwa suaminya masih berpuasa saat melakukan penggerebekan.

 “Suami saya masih berpuasa karena saat itu masih Ramadhan. Bahkan, dia meminta untuk disiapkan makanan banyak, karena mau berbuka puasa di rumah setelah penggerebekan,” ungkap Sasnia.

Namun, harapan untuk berbuka puasa bersama kandas setelah Sasnia menerima kabar duka melalui grup WhatsApp bahwa suaminya tewas dalam insiden tersebut.

“Saya harap pelaku dihukum mati atas perbuatannya,” tambahnya.

Peristiwa ini menambah daftar panjang tragedi yang melibatkan aparat keamanan dalam menjalankan tugas mereka, dan menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat.

Baca juga: Diduga Tumpahan Minyak Solar di Jalan Kota Calang, Tiga Pengendara Tergelincir

Baca juga: Profil Yunita Ababiel, Penyanyi yang Meninggal di Usia 61 Tahun, Berjuang Lawan Kanker Payudara

Baca juga: Operasi Patuh Seulawah Aceh Dimulai, Polres Aceh Timur Kerahkan 30 Personil

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved