Pasukan TNI Datang Seperti Mau Perang, Warga Trauma dan Ketakutan

Kedatangan tiba-tiba pasukan TNI dalam jumlah besar dan seperti akan berperang membuat warga ketakutan.

Editor: Yocerizal
Tribun Papua
WARGA TOLAK KEHADIRAN TNI - Warga Distrik Ibele di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, menolak kehadiran militer di wilayah mereka, Sabtu (13/07/2025). 

5. Aktivitas penebangan kayu oleh TNI dilakukan di lokasi yang dianggap keramat oleh masyarakat adat.

6. Secara umum, masyarakat tidak menginginkan keberadaan aparat di lingkungan mereka.

Warga Ibele, kata Iberanus Hilapok, menyampaikan permintaan resmi kepada pihak terkait untuk segera menarik pasukan TNI non-organik dari wilayah mereka. 

"Kami minta semua pihak harus bertindak cepat yaitu, Pemerintah Kabupaten Jayawijaya. Dandim 1702/Jayawijaya,"

"Kapolres Jayawijaya. DPRD Kabupaten Jayawijaya. DPR Papua Pegunungan, Majelis Rakyat Papua (MRP) Papua Pegunungan," sebutnya.

Dalam pernyataan sikapnya, masyarakat Ibele secara tegas menolak kehadiran anggota TNI non-organik dan meminta agar tidak ada lagi pendekatan militeristik yang meresahkan rakyat.

“Jangan tunggu jatuh korban, baru pemerintah mengambil tindakan. Demi keselamatan masyarakat, kami minta penarikan segera,” tegas perwakilan warga.

Baca juga: DPRK Nagan Raya Minta Mendagri dan Gubernur Kembalikan Kewenangan Kabupaten

Baca juga: Israel Bunuh 120 Orang di Gaza dalam 24 Jam

Terpisah, Komandan Kodim (Dandim) 1702/Jayawijaya Letkol Arh Reza Mamoribo, menanggapi penolakan warga Distrik Ibele.

Dandim menegaskan bahwa TNI tetap berpegang teguh pada tugas negara dan komando satuan atas.

"Kami tetap akan bertindak secara terukur dan professional," kata Dandim.

"Tidak akan sekali-kali menakuti atau menyakiti masyarakat, sebagaimana yang diamanatkan dalam delapan wajib TNI dan Santi Aji sebagai pedoman dalam bersosialisasi dengan rakyat," terangnya.

Dandim juga menjelaskan bahwa keberadaan TNI di wilayah Ibele dan sekitarnya merupakan bagian dari upaya menjaga stabilitas keamanan, mengingat kawasan tersebut kerap menjadi jalur perlintasan kelompok bersenjata.

"Satgas menilai bahwa daerah sekitar Ibele, Walaik, Tailarek, Pelebaga dan Habema adalah wilayah perlintasan kelompok OPM Kodap III Ndugama Pimpinan Egianus Kogeya,"

"Beberapa peristiwa dalam satu hingga dua bulan terakhir juga memperkuat analisis kami, seperti penembakan anggota Polantas di RSUD Wamena dan pembunuhan dua warga sipil di lingkungan gereja Air Garam," jelasnya.

Baca juga: Aneh! Pemkab Aceh Jaya tak Tahu Kunker Keuchik ke Jakarta, DPMPKB: Tidak Ada Surat Resmi

Baca juga: Bantuan Bencana Alam Puting Beliung di Aceh Utara Dikembalikan Korban, PGE Angkat Bicara

Ia menambahkan bahwa penempatan pasukan dilakukan demi membantu tugas Polres Jayawijaya dalam menjamin keselamatan warga.

Terkait aspirasi masyarakat yang menolak keberadaan TNI non-organik, Danrem memastikan pihaknya akan menyampaikannya kepada komando atas sesuai jalur komando.

"Kami tetap akan laporkan ke satuan atas. Kita tunggu saja seperti apa jawaban dan tindak lanjutnya dari pusat,"pungkasnya.(*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved