Aceh Tamiang

Gedung Politeknik Aceh Tamiang Telantar, Bupati Armia Pahmi Tawarkan ke FKL untuk Dikelola

“Saya ingin anak-anak muda Aceh Tamiang memiliki keterampilan wirausaha, makanya saya sangat mendukung seluruh program...

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Eddy Fitriadi
SERAMBINEWS.COM/RAHMAD WIGUNA
TERIMA KUNJUNGAN - Bupati Aceh Tamiang Irjen Pol (P) Armia Pahmi ketika menerima kunjungan FKL bersama calon investor dari Inggris, Rabu (16/7/2025). 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Bupati Aceh Tamiang Irjen Pol (P) Armia Pahmi menawarkan gedung Politeknik untuk dikelola Forum Konservasi Leuser (FKL) sebagai pusat pelatihan (training center).

Tawaran ini disampaikan Armia ketika menerima kunjungan FKL bersama sejumlah calon investor dari luar negeri dan Pulau Jawa, Rabu (16/7/2025).

Armia meyakini campur tangan eksternal bisa membantu pemerintah daerah mengurangi pengangguran, khususnya pada usia produktif.

“Saya ingin anak-anak muda Aceh Tamiang memiliki keterampilan wirausaha, makanya saya sangat mendukung seluruh program yang ditawarkan FKL,” kata Armia.

Armia menyadari selama ini FKL sudah aktif membantu mengembangkan ekonomi rakyat melalui sejumlah program, misalnya rehabilitasi lahan mangrove di wilayah pesisir.

Lalu pembentukan kelompok kepiting lunak sebagai upaya peningkatan ekonomi masyarakat pesisir yang berwawasan lingkungan.

Kemudian pembangunan rumah kompos untuk mendukung pertanian ramah lingkungan, pembangunan training center di Hutan Kota Kabupaten Aceh Tamiang sebagai pusat edukasi dan pelatihan konservasi.

“Terkait training center ini, kami menawarkan gedung Politeknik di Manyakpayed untuk dikelola FKL,” kata Armia.

Tawaran terbuka ini diharapkannya bisa memberi FKL ruang lebih luas dalam membekali pemuda Aceh Tamiang memiliki jiwa wirausaha. Kehadiran FKL dinilainya juga akan mengakhiri status gedung terlantar karena sejak dibangun gedung tersebut belum difungsikan.

“Saya prihatin tamatan SMA dan sarjana belum bernasib baik, kita harus membekali mereka keterampilan berwirausaha, kami tawarkan gedung Politeknik untuk dijadikan training center yang dikelola FKL,” kata Armia Pahmi.

Menanggapi tawaran itu, Senior Advisor FKL, Rudi Putra mengungkapkan pihaknya pernah mengajukan tawaran pinjam pakai gedung Politeknik. Namun ketika itu pemerintah daerah tidak mengabulkannya, sehingga FKL mengalihkan training center ke Birembayeun, Aceh Timur.

“Sekarang yang di Birembayeun itu menjadi pusat pengembangan Kakao Aceh dan anak-anak Tamiang juga banyak yang sudah mengikuti pelatihan di situ,” ungkap Rudi.

Dia menyampaikan saat ini FKL juga sedang mengembangkan pusat pelatihan di Hutan Kota Aceh Tamiang. Lokasi ini sedang disiapkan sebagai pusat pelatihan kebun percontohan.

“Yang kami bayangkan nanti di Aceh Tamiang ada kebun contoh kelapa sawit dan kakao, kami sudah lihat Hutan Kota Aceh Tamiang ini sangat luas dan letaknya sangat strategis,” kata Rudi. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved