Kesehatan
Biang Kerok Penyakit Paling Umum Menurut dr Zaidul Akbar: Bukan Cuma Fisik, Tapi Emosi yang Sakit
Beberapa penyakit tersebut, lanjut dr Zaidul Akbar disebabkan bukan hanya fisik yang sakit tapi juma emosi yang tidak sehat.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM - Dalam sebuah video terbaru yang diunggah di kanal YouTube dr Zaidul Akbar Official berjudul “Penyakit Yang Paling Sering Saya Temukan”, dr Zaidul Akbar membagikan sudut pandang unik tentang asal-usul penyakit yang sering ia temui dalam praktik kesehariannya.
Menurut dr Zaidul Akbar, penyakit yang sering ia temukan ini bukan hanya soal pola makan atau gaya hidup, ternyata faktor emosi juga sangat memengaruhi kondisi fisik seseorang.
Beberapa penyakit tersebut, lanjut dr Zaidul Akbar disebabkan bukan hanya fisik yang sakit tapi juma emosi yang tidak sehat sehingga dapat memicu munculnya penyakit pada tubuh.
"Penyakit yang paling saya banyak dapatkan dan saya pelajari, berkaitan dengan manusia ini tidak lepas dari urusan ya emosi tadi, dendam, sombong, enggak merasa dihargai, seterusnya atau orang-orang yang hidupnya itu merasa tidak dicintai, itu penyakit loh," ungkap dr Zaidul Akbar dalam kanal YouTube resminya dikutip Serambinews.com, Kamis (17/7/2025).
Menurut dr Zaidul Akbar, banyak penyakit tidak hanya berakar dari kebiasaan makan yang buruk, tetapi juga dari kondisi emosi yang tidak sehat.
Ia menyebut bahwa perasaan seperti dendam, rasa tidak dihargai, kesombongan, hingga tidak merasa dicintai dapat memicu penyakit secara fisik.
Baca juga: dr Zaidul Akbar Ungkap Khasiat Kunyit untuk Bersihkan Tubuh dari Logam Berat & Mikroplastik
Tak hanya itu, dr Zaidul Akbar juga menyebut kondisi ini sebagai “genetik emosional”, yakni warisan emosional dari generasi ke generasi, yang bisa berdampak pada kecenderungan penyakit tertentu dalam keluarga.
Genetik Emosional vs Genetik Fisik
Dalam penjelasannya, dr Zaidul Akbar mengatakan bahwa selain mewarisi fisik dari orang tua dan leluhur seperti bentuk mata, postur tubuh, dan warna kulit, manusia juga mewarisi kondisi emosional yang tidak disadari.
Contohnya, dalam sebuah keluarga bisa ditemukan pola penyakit yang sama, seperti jantung atau diabetes, berulang di banyak anggotanya.
Namun, menurutnya, pola penyakit itu sering kali tidak hanya disebabkan oleh makanan, tetapi juga karena kondisi jiwa dan pola emosi yang tidak sehat.
dr Zaidul Akbar juga memberikan contoh sederhana dimana ada dua orang, yang satu mengonsumsi makanan sehat seperti sayur dan buah, dan yang lain gemar makanan tinggi lemak dan gorengan.
Meski tahu mana yang sehat, banyak orang tetap memilih makanan tidak sehat karena alasan “enak”.
Baca juga: Setiap Hari Kita Konsumsi Plastik Tanpa Sadar! dr Zaidul Akbar Ungkap Solusi Alami, Rimpang Kunyit
“Sekarang saya tanya, kenapa dia mau makan yang kiri? Jawabannya saya tahu: enak,” ucap dr Zaidul Akbar.
Hal ini menunjukkan bahwa kebiasaan makan buruk sering kali dikendalikan oleh emosi, bukan pengetahuan.
Maka, penting untuk menyadari bahwa menyembuhkan tubuh juga berarti menyembuhkan emosi.
Untuk mengatasi penyakit secara menyeluruh, dr Zaidul Akbar lantas menyarankan agar seseorang:
- Menyembuhkan luka emosional – Maafkan, lepaskan dendam, dan latih hati untuk lebih ikhlas.
- Makan makanan ciptaan Allah – Buah, sayur, rempah, dan makanan alami lain adalah kunci kesehatan sejati.
- Menata pola pikir dan spiritualitas – Kesehatan tidak hanya soal tubuh, tetapi juga jiwa dan hubungan dengan Sang Pencipta.
Baca juga: Deretan Bahan Alami Ini Bisa Obati Ambeien, Ada Lidah Buaya, Ini Penjelasan dr Zaidul Akbar
Dendam Bisa Jadi Pemicu Penyakit Serius, dr Zaidul Akbar: Kanker Pun Bisa Berasal dari Luka Batin
Apakah emosi negatif seperti dendam, sakit hati, atau kebencian bisa memicu penyakit fisik seperti kanker?
Pertanyaan ini menjadi refleksi banyak orang setelah dr Zaidul Akbar, dokter sekaligus pakar pengobatan alami, membagikan kisah nyata penderita kanker yang menyentuh hati.
Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, dr Zaidul Akbar mengisahkan tentang seorang wanita yang mengalami penderitaan luar biasa, ia ditinggalkan suami saat sedang hamil, hidup sebatang kara tanpa dukungan dan harus menjalani proses kehamilan hingga persalinan sendirian.
Luka batin dan dendam mendalam kepada suaminya itu terus ia simpan selama bertahun-tahun, hingga suatu hari ia divonis mengidap kanker.
Berbagai upaya pengobatan telah ia coba, namun kondisi tak kunjung membaik.
Titik balik datang saat ia bertemu seorang tabib yang tak memberinya resep, melainkan satu nasihat sederhana, "Maafkan suamimu."
Awalnya, wanita itu menolak mentah-mentah.
Baginya, rasa sakit itu terlalu dalam untuk bisa dihapus.
Tapi sang tabib menjawab dengan tenang, “Itu pilihan Ibu. Tapi kanker ini tak akan bisa sembuh, kecuali sumbatan hati (dendam) itu dilepaskan.”
Sejak saat itu, perlahan-lahan ia mulai belajar melepaskan dendam.
Prosesnya tidak mudah, ia menangis, marah, bergumul dengan emosi.
Namun seiring waktu, rasa ikhlas mulai muncul dan kondisinya pun mulai membaik. Kanker yang dideritanya perlahan-lahan menghilang.
“Luka batin (dendam) yang tersimpan bisa menyumbat organ tubuh. Ketika hati tersumbat, tubuh pun ikut terkena dampaknya,” tulis dr Zaidul Akbar.
Meski terdengar spiritual, apa yang disampaikan dr Zaidul Akbar ternyata sejalan dengan pandangan kedokteran modern.
Banyak studi ilmiah menunjukkan bahwa stres kronis, depresi dan trauma emosional dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan memperburuk kondisi penyakit, termasuk kanker.
dr Zaidul Akbar juga menegaskan bahwa memaafkan bukan berarti menyetujui kesalahan orang lain, melainkan langkah menyelamatkan diri sendiri dari tekanan batin yang tak terlihat.
“Lepaskan semua sumbatan hati. Agar bahagiamu tak bergantung pada kondisi. Agar bahagiamu tak butuh syarat dan janji,” pungkasnya.
Kisah ini menjadi pengingat bahwa penyembuhan sejati tidak hanya datang dari luar, tapi juga dari dalam diri. Memaafkan, mengikhlaskan, dan berdamai dengan masa lalu bisa menjadi langkah awal menuju kesembuhan fisik dan jiwa.
Tak hanya tekanan batin, pada kesempatan berbeda dr Zaidul Akbar juga pernah mengungkap bahwa penyakit yang datang pada tubuh manusia salah satunya disebabkan oleh tidak sehatnya kondisi mental dan emosi seseorang.
Dalam ceramahnya yang diunggah di kanal YouTube dr Zaidul Akbar Official, dr Zaidul Akbar mengatakan, salah satu penyakit batu ginjal sangat berhubungan dengan emosi.
Seseorang yang mengalami perasaan ditindas dan dianiaya mentalnya, maka orang tersebut rentan mengalami batu ginjal.
"Kalau babnya lagi-lagi di bab emosi dari apa yang saya pelajari lagi. Ginjal ini ada emosinya, maka kaitannya emosi ginjal itu dengan penindasan, penganiayaan, merasa tertindas," kata dr Zaidul Akbar dikutip dari kanal YouTube dr Zaidul Akbar Official.
Maka bagi pasien penderita batu ginjal agar tidak kambuh setelah dioperasi, penting sekali dijaga kesehatan mental dan emosinya. "Itu coba dibuang dulu atau mungkin dianulir dulu," sambungnya.
Selain itu menurut dr Zaidul Akbar, ada beberapa penyakit keturunan yang berkaitan dengan emosi dan mental yang harus diputus genetiknya.
Pasalnya, jika penyakit keturunan ini ada di dalam tubuh seseorang, maka bisa menyebabkan penyakit fisik seperti penyakit jantung, diabetes, kanker dan autoimun.
"Penyakit keturunan yang harus diputus genertiknya. Secara fisik ya bisa jadi penyakit jantung, diabetes, kanker, otoimun.. itu benar benar saja," ujarnya pada kesempatan berbeda.
dr Zaidul Akbar kemudian mengungkap setidaknya ada enam poin penyakit keturunan yang harus diputus genetiknya, adapun yang dimaksud adalah dendam, kebencian, kemarahan, rasa terhina, pelit dan berburuk sangka.
"Semua itu bisa di "wariskan" secara genetik emosi," timpalnya.
Apabila semua emosi negatif itu jika dibiarkan, maka ia akan “menjelma” menjadi sesuatu yang bersifat fisik dalam bentuk penyakit.
"Lalu disalahlkanlah ini itu dalam bentuk materi/ fisik, padahal sesungguhnya.. ya gitu tadi itu…jadi dibalik penyakit fisik yang tampak," sambungnya.
dr Zaidul Akbar kemudian memberikan contoh, salah satu penyakit yang disebabkan dari pergulatan emosi dan mental yang negatif seperti penyakit degeneratif.
Dikutip dari laman kemenkes, beberapa jenis penyakit degeneratif paling umum adalah kanker, diabetes, Parkinson, Alzheimer, rheumatoid arthritis dan osteoporosis.
"Apalagi penyakit kronik degeneratif alias penyakit lama menahun, maka sesungguhnya ada pergulatan jiwa, pergulatan emosi disana yang luar biasa, yang disadari atau tidak itu menjadi masalah utamanya.. krn Rasulullah SAW juga sampaikan itu," ungkapnya
Terakhir, dr Zaidul Akbar memberikan solusi, adapun hal-hal yang dapat memutus rantai genetik emosi itu adalah dengan selalu mengingat Allah, beristigfar, saling memaafkan, ikhlas dan ridho.
"Dengan cara itu supaya bisa menjalani hidup dengan tenang dan damai," pungkasnya.
(Serambinews.com/Firdha Ustin)
penyakit
dr Zaidul Akbar
emosi
kesehatan
emosi yang tidak sehat
penyakit emosi
Serambinews.com
gaya hidup
pola makan
dr Boyke Ungkap Waktu Terbaik Berhubungan agar Cepat Hamil, Istri Wajib Tahu |
![]() |
---|
Buah Tomat Ternyata Bermanfaat Bagi Tubuh, Apa Saja? Simak Ulasan dr Zaidul Akbar |
![]() |
---|
dr Boyke Ingatkan Pasutri: Jangan Merokok, Jangan Begadang, Kalau Mau Cepat Punya Anak |
![]() |
---|
dr Boyke Ungkap Penyebab Pasangan Susah Punya Anak, Ternyata Bukan Hanya dari Istri |
![]() |
---|
Dr Zaidul Akbar Ungkap Rahasia Anti Peradangan: Cukup 1 Sendok Bisa Cegah Kanker hingga Autoimun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.