Breaking News

Perang Gaza

Palestina Sebut Israel Berencana Kosongkan Gaza dengan Kedok 'Kota Tenda'

Wafa melaporkan bahwa kementerian tersebut juga mengutuk penghancuran rumah-rumah dalam skala besar, dengan laporan menyebutkan 70 persen

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/Anadolu Agency
AnakPalestina memeriksa bangunan yang hancur dan mengumpulkan barang-barang yang masih bisa dipakai pada hari ketiga Idul Fitri setelah tentara Israel menyerang beberapa wilayah di Jalur Gaza pada 1 April 2025 di Khan Yunis, Gaza. 

SERAMBINEWS.COM - Kementerian Luar Negeri Palestina telah memperingatkan bahwa pembentukan poros baru oleh Israel yang membagi Khan Younis dari timur ke barat bertujuan untuk memecah belah Gaza, memperdalam krisis kemanusiaan, dan mempersiapkan pengungsian paksa dengan kedok "kota tenda".

Wafa melaporkan bahwa kementerian tersebut juga mengutuk penghancuran rumah-rumah dalam skala besar, dengan laporan menyebutkan 70 persen bangunan di Gaza rusak.

Kementerian tersebut menyalahkan Israel karena mengeksploitasi perang untuk membuat Gaza tidak dapat dihuni dan mengkritik tidak adanya tindakan global, serta mempertanyakan ketulusan upaya kemanusiaan dan bantuan internasional.

Israel Bantai Warga Palestina yang Kelaparan di 'Jebakan Maut' yang Didukung AS di Gaza

Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang kontroversial dan didukung AS dan Israel mengatakan sedikitnya 21 warga Palestina tewas pada apa yang disebut sebagai lokasi bantuannya di Khan Younis.

Baca juga: Derita anak Gaza, 1 dari 10 Anak Kurang Gizi, Israel Larang 6.000 Truk Masuk & Sita Susu Bayi 

Namun, kementerian kesehatan di daerah kantong yang terkepung itu mengatakan 15 dari 21 warga Palestina yang tewas di 'jebakan maut' itu meninggal karena sesak napas dan berdesakan, menyusul gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan Israel ke arah warga Palestina yang kelaparan yang berkumpul dengan harapan memperoleh makanan.

WAFA, mengutip petugas medis Gaza, juga melaporkan bahwa 21 warga Palestina tewas, termasuk 15 orang yang mati lemas akibat gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan pendudukan Israel terhadap orang-orang yang menunggu bantuan di selatan kota Khan Younis.

Hamas: Militer Israel tak Mau Pergi dari Gaza, Gencatan Senjata Gaza tanpa Ada Kemajuan

Seorang pejabat senior Hamas menolak klaim adanya kemajuan dalam perundingan gencatan senjata Gaza, dan menambahkan kelompok perlawanan Palestina itu belum menerima peta perencanaan penarikan pasukan Israel dari wilayah Palestina.

"(Israel) belum menyerahkan peta baru atau revisi apa pun terkait penarikan militer dari Jalur Gaza," ujar Bassem Naim, anggota biro politik Hamas, kepada AFP, menuduh Israel ingin "memperpanjang kendali militer" di Gaza untuk jangka panjang.(*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved