Laptop Chromebook di Aceh

Sejumlah Sekolah di Aceh Jaya Terima Bantuan Chromebook, Begini Kondisinya dan Respons Guru

Hanya saja, dirinya menjelaskan, jika untuk mengoperasikan Chromebook tersebut para siswa dan guru harus terlebih dahulu memiliki...

Penulis: Riski Bintang | Editor: Eddy Fitriadi
Serambi/Riski Bintang Rahmanda
CHROMEBOOK - Kepala Sekolah SMPN 1 Calang saat menunjukan chromebook merek Acer di ruang kerjanya, Kamis (17/7/2025). 

Laporan Riski Bintang | Aceh Jaya

SERAMBINEWS.COM, CALANG - Sejumlah sekolah di Kabupaten Aceh Jaya menerima bantuan Chromebook dari Kemendikbudristek RI pada tahun 2021 dan 2022.

Salah satunya SMP Unggul Calang, dimana sekolah itu mendapatkan bantuan Chromebook sebanyak 15 unit.

Dari hasil pengadaan tersebut, Chromebook itu sendiri saat ini digunakan sebagai salah satu alat bagi para siswa mengikuti ujian.

"Kondisinya saat ini masih bagus dan dapat di gunakan," jelas Zahriah Wakil Kepala SMP Unggul Calang.

Ditemani sejumlah guru, dirinya menyebutkan jika Chromebook bermerek Zyrex tersebut diterima pihak sekolah pada tahun 2022 lalu.

Hanya saja, dirinya menjelaskan, jika untuk mengoperasikan Chromebook tersebut para siswa dan guru harus terlebih dahulu memiliki akun belajar.id.

"Kalau mau ujian anak-anak harus masuk menggunakan akun belajar.id milik masing-masing, hal itu juga berlaku saat ingin mengakses lain, seperti browsing dan lainnya," sebutnya.

"Hingga saat ini masih kita gunakan, karena masih bermanfaat bagi guru dan anak-anak," sebutnya.

Sementara itu, Kepala SMPN 1 Calang, Nurlaili menyebutkan jika sekolah yang dipimpin dirinya juga menerima bantuan Chromebook tersebut.

Ia mengatakan, jika ada sebanyak 51 unit Chromebook yang diterima sekolahnya.

"Penerimaan itu sebelum saya menjabat, jadi saya hanya tahu jumlahnya saja, itu sebanyak 51 unit," sebutnya.

"Dari 51 Chromebook itu, 45 unit bermerek Acer dan 6 unit bermerk Zyrex," sebunya.

Didampingi salah satu guru, dirinya mengatakan jika para guru sendiri lebih memilih untuk tidak menggunakan Chromebook tersebut dikarenakan pengoperasian yang ribet dan tidak lengkapnya fitur yang ada.

"Untuk mengetik saja harus buka internet dulu, tidak bisa langsung jadi agak ribet, karena aplikasi microsoft word dan power point juga tidak ada, dan tidak bisa diinstal sepertinya," tambahnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved