Berita Pidie

Sikapi Misi Bupati Pidie, Dispersip Gelar Bimtek Penulisan Konten Berbasis Budaya Lokal

Dispersip Kabupaten Pidie menggelar kegiatan bimbingan teknis atau bimtek penulisan berbasis konten budaya lokal Pidie

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Kepala Dispersip Pidie, Turno Junaidi, berfoto bersama dengan pemateri dan peserta disela-sela bimtek penulisan konten berbasis lokal di Kantor Diklat Pidie, Sabtu (19/7/2025). 

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan atau Dispersip Kabupaten Pidie menggelar kegiatan bimbingan teknis atau bimtek penulisan berbasis konten budaya lokal Pidie.

Bintek tersebut dilaksanakan sebagai arah kebijakan RPJP Aceh Tahun 2025 – 2045.

Yang salah satunya, untuk meningkatkan literasi masyarakat dengan isu strategis, guna meningkatkan minat baca masyarakat. 

Selain itu, sebagai sasaran pokok dalam RPJPD Pidie tahun 2025 -2045, untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan merata. 

Bahwa, isu strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang merata bagi setiap masyarakat. 

Makanya, untuk  menyikapi misi Bupati Pidie H Sarjani Abdullah dan Alzaizi, terkait literasi Sejarah Pidie, sejatinya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pidie menyelenggarakan kegiatan bimtek penulisan berbasis konten budaya lokal Pidie.

Baca juga: 1.000 Buku Bantuan Perpusnas RI Disebarkan Dispersip Pidie ke Perpustakaan Gampong

Bintek tersebut dilaksanakan, sebagai wujud untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, bahwa betapa pentingnya konten literasi yang berbasis kearifan lokal itu.

Dengan demikian, bisa mendorong minat baca dan memajukan literasi masyarakat.

Sementara sub tema yang diberikan kepada peserta bimtek tersebut sesuai pilihan. 

" Yakni, Kesenian Pidie, Tradisi dan Budaya Pidie, Kuliner Pidie, tempat wisata di Pidie dan legenda suatu tempat di Pidie," kata Dispersip Kabupaten Pidie, Turno Junaidi MKM, kepada Serambinews.com, Sabtu (19/7/2025).

Peserta bimtek penulisan konten berbasis lokal melakukan registrasi di Kantor Diklat Pidie, Sabtu (19/7/2025). Bimtek tersebut dilaksakan Dispersip Pidie
Peserta bimtek penulisan konten berbasis lokal melakukan registrasi di Kantor Diklat Pidie, Sabtu (19/7/2025). Bimtek tersebut dilaksakan Dispersip Pidie (FOR SERAMBINEWS.COM)

Ia menyebutkan, peserta mendaftar secara online, yang diwajibkan mengirimkan tulisan awal sebagai draft, ide atau naskah setengah jadi seputar kearifan lokal di Pidie. 

Selain itu, kepada peserta diwajibkan untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dari awal hingga selesai serta menyelesaikan tulisannya dengan tuntas.

"Karangan peserta itu nantinya akan dibukukan sebagai output kegiatan," ujar Turno Junaidi, alumnus Universitas Indonesia. 

Menurutnya, bimtek secara umum bertujuan untuk memberikan pemahaman, tentang pentingnya merawat budaya lokal di Pidie.

Yakni, melalui tulisan-tulisan calon penulis hebat di Pidie, guna diprsiapkan di masa mendatang.

Dikatakan, harapan dari pelaksana kegiatan itu, antara lain, untuk meningkat kesadaran masyarakat Pidie terhadap pentingnya konten literasi yang berbasis kearifan lokal di masyarakat Pidie.

Hasil karya itu dijadikan buku sebagai literatur sejarah dan wahana promosi Pidie. 

"Juga untuk menumbuhkan keinginan masyarakat dalam mengembangkan konten literasi berbasis kearifan lokal di Pidie," kata mantan Plt Kepala Dinas Kesehatan Pidie.

Baca juga: Dispersip Pidie Buka Akses Perpustakaan dengan Sambangi Rutan dan Lapas

 Ia menyebutkan, bintek itu dengan menghadirkan tiga pemateri sebagai penulis di Pidie.

Adalah Junaidi Ahmad, Muhammad Syawal Jamil dan Riazul Iqbal. Kegiatan itu dipandu Musmarwan Abdullah penulis di Pidie. 

Kegiatan itu digelar selama tiga hari, mulai tangga 19 hingg 21 Juli 2025.

Dikatakan, materi disajikan antara lain, bimtek penulisan dan pengantar budaya dan kearifan lokal Pidie.

Selanjutnya, teknis penulisan esai dan artikel berbasis budaya dan kearifan lokal dan dan materi ketiga penyuntingan naskah hasil karya peserta.

Tercatat 60 kuota peserta bimtek, dari berbagai kalangan adalah guru, duta literasi, duta bahasa, komunitas literasi, pegiat literasi, perwakilan perpustakaan gampong, mahasiswa dan masyarakat lainnya.

Penulis Besar Lahir dari Keterbatasan

Tgk Junaidi Ahmad, seorang pemateri menyebutkan, menjadi seorang penulis bukan faktor pandai merangkai kata, akan tetapi berani mencoba.

Sebab, menjadi seorang penulis butuh proses, tentunya memiliki motivasi tinggi.

Menurutnya, saat ini laptop, internet atau alat tulis memang sering jadi tantangan, tetapi bukan penghalang mutlak. 

Ada penulis besar lahir dari keterbatasan, dan mereka berhasil melewatinya. 

Baca juga: Angin Kencang di Banda Aceh Hempaskan Atap Ruko Sejauh 50 Meter, Timpa Atap Rumah dan Kabel Listrik

" Jadi tulis saja dulu di kertas bekas, buku catatan sederhana, atau ponsel seadanya. Sedikit demi sedikit, ide-ide itu akan terkumpul dan menguatkan langkahmu. 

Percayalah, keterbatasan hari ini bisa menjadi jalan untuk menemukan daya juangmu sendiri. Suatu hari nanti, karya akan membentangkan karpet merah," kata mantan Ketua KIP Pidie. 

" Menulis, tentunya sebuah keniscayaan untuk mengalah rasa malas berbenteng keterbatasan," ujarnya.

Sementara sambutan Bupati Pidie, Sarjani Abdullah, yang dibacakan Kepala Dispersip Pidie, Turno Junaidi, SKM MKM, menjelaskan, terimakasih kepada Pemerintah Pusat melalui Perpusnas alokasi DAK nonfisik, sehingga Disprsip Pidie bisa melaksanakan kegiatan ini. 

"Kami juga berharap melalui kegiatan ini akan memberikan manfaat, antara lain memberi pemahaman kepada masyarakat, tentang pentingnya konten literasi yang berbasis kearifan lokal di Pidie," ungkapnya.

Juga untuk meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap adat istiadat dan budaya sendiri. 

Menangkal pengaruh budaya asing yang bersifat merusak generasi muda lewat tulisan yang dihasilkan nantinya.

Dan, meningkatkan kualitas penggunaan waktu seseorang, sehingga lebih bermanfaat melalui kebiasaan menulis.

"Kepada Kepala Dispersip Pidie, agar terus berkiprah sehingga literasi semakin berkembang melalui kerjasama dengan para pihak atau komunitas literasi untuk mempromosikan literasi sejarah, seni dan kebudayaan di Pidie," jelasnya. 

Baca juga: Sikapi Misi Bupati Sarjani, Dispersip Pidie Gelar Bedah Buku Judul Pidie Yang Tidak Kalian Ketahui

Kata Bupati Sarjani, peserta diharapkan serius mengikuti bimtek. Juga teruslah berpikir kritis untuk menghasilkan karya dalam bentuk tulisan terkait literasi sejarah, seni dan kebudayaan di Pidie. 

Perluaslah wawasan melalui diskusi aktif, kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat sebagai sumber konten lokal, membentuk jaringan dan komunitas penulis konten lokal serta menginspirasi dan memotivasi calon penulis lainnya di Kabupaten Pidie. 

"Terima kasih kepada Kepala Dispersip Pidie dan jajarannya, yang telah aktif memberdayakan individu lewat bimtek.

Semoga berkontribusi terhadap perkembangan literasi sejarah, budaya dan minat baca terkait konten lokal di Pidie," jelasnya. 

"Teruslah berbuat dan membuka ruang kreativitas dalam mencapai tujuan dari misi pertama Bupati Pidie, terkait peningkatan literasi sejarah, budaya, kesenian serta adat Istiadat Pidie dan Aceh," pungkasnya. (*)

Baca juga: Rincian Harga Emas 0,5 Gram Hingga 1000 Gram, Harga Emas Antam Hari Ini Naik, Sabtu 19 Juli 2025

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved