Berita Aceh Barat

Dandim Aceh Barat Panen Perdana Cabai dan Semangka Non Biji di Meureubo

Program ini merupakan bagian dari strategi pemanfaatan lahan produktif dengan pendekatan pertanian semi modern.

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Mursal Ismail
SERAMBI/SA'DUL BAHRI
PANEN CABAI - Kodim Aceh Barat, bersama Danrem 012 TU, Wakil Bupati, Ketua DPRK dan sejumlah pejabat lainnya memanen cabai dan semangka hasil budidaya di Desa Ujong Tanjong, Kecamatan Meureubo, Sabtu (19/7/2025). 

Program ini merupakan bagian dari strategi pemanfaatan lahan produktif dengan pendekatan pertanian semi modern.

Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Kodim 0105 Aceh Barat Danrem 12/TU dan Forkopimda memanen perdana pengembangan cabai merah dan semangka non biji dari hasil budidaya TNI, Sabtu (19/7/2025) di Desa Ujong Tanjong, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat.

Kegiatan tersebut juga sebagai upaya mendukung ketahanan pangan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat terhadap budidaya cabai merah dan semangka non biji.

Program ini merupakan bagian dari strategi pemanfaatan lahan produktif dengan pendekatan pertanian semi modern.

Panen perdana  ini ikut dihadiri langsung Komandan Korem 012/ TU, Kolonel Inf Benny Rahadian, Wakil Bupati Aceh Barat Said Fadheil, SH, Ketua DPRK Hj Siti Ramazan, Dandim 0105 Letkol Inf Hendra Mirza, Kapolres AKBP Yhogi Hadisetiawan serta unsur Forkopimda dan masyarakat setempat dan Camat Meureubo.

Mereka memanen langsung hasil budidaya cabai dan semangka di atas lahan seluas 6 hektare yang dikelola Kodim Aceh Barat.

“Panen kali ini sangat maksimal, harga cabai merah terjual di lokasi panen hanya Rp 14 ribu per kilogram, dan semangka non biji Rp 6 ribu per kilogram.

Ini cukup murah dan membantu masyarakat dari sisi ekonomi yang membeli langsung ke lokasi," ujar Letkol Inf Hendra Mirza.

Baca juga: DPRK Minta BPOM Lakukan Pengawasan Depot Air Minum Isi Ulang, Musriadi: Ini Menyangkut Kesehatan

Dikatakannya, bahwa pertanian ini sudah menerapkan sistem irigasi tetes, yang terbukti hemat air, meningkatkan produktivitas, serta memudahkan pengelolaan lahan, terutama bagi petani milenial.

"Dengan irigasi tetes, kita tinggal buka keran selama 10-15 menit, lalu tutup, sekali pagi dan satu kali pada sore hari, praktis dan efisien. Bertani tidak lagi identik dengan pekerjaan berat," katanya.

Selain melibatkan prajurit, kegiatan ini juga menggandeng mahasiswa Universitas Teuku Umar (UTU) dan pemerintah pada dinas terkait.

Mereka terjun langsung ke lapangan guna mengimplementasikan ilmu pertanian modern yang dipelajari di bangku kuliah.

"Program ini merupakan bentuk implementasi dari instruksi Presiden RI mengenai swasembada pangan yang melibatkan seluruh unsur, baik sipil maupun TNI/Polri," sebutnya.

Kodim Aceh Barat tidak hanya mengembangkan padi dan jagung, tetapi juga fokus pada tanaman hortikultura yang sesuai dengan kultur dan iklim lokal.

Baca juga: Klasemen MotoGP 2025 Usai Sprint Race GP Ceko: Marquez Unggul 95 Poin di Puncak, Bagnaia Tancap Gas

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved