Timur Tengah
Iran Masih Bisa Buat Bom Atom, Dampak Serangan AS pada Situs Nuklir Iran Diragukan
Laporan yang dirilis pada Jumat juga menimbulkan pertanyaan apakah sentrifugal yang digunakan untuk memperkaya uranium
Badan nuklir Iran dan regulator di negara-negara tetangga mengatakan mereka tidak mendeteksi lonjakan radioaktivitas setelah pemboman, menunjukkan serangan itu tidak mengakibatkan kontaminasi uranium.
Tapi Rafael Grossi, kepala pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa, IAEA, tidak mengesampingkan bahwa kontainer uranium mungkin telah rusak dalam serangan tersebut.
“Kami tidak tahu di mana materi ini berada atau apakah sebagian darinya mungkin diserang selama 12 hari itu, kata” Grossi kepada CBS News bulan lalu.
Menurut Grossi, Iran dapat melanjutkan pengayaan uranium dalam hitungan bulan“.
Israel meluncurkan sebuah serangan besar-besaran terhadap Iran pada 13 Juni, menewaskan beberapa pejabat tinggi militer, serta ilmuwan nuklir.
Kampanye pengeboman tersebut menargetkan situs militer, infrastruktur sipil, dan bangunan tempat tinggal di seluruh negeri, menewaskan ratusan warga sipil.
Iran membalasnya dengan rentetan rudal terhadap Israel yang meninggalkan kehancuran luas dan merenggut nyawa sedikitnya 29 orang.
AS bergabung dengan kampanye Israel pada 22 Juni, menyerang tiga situs nuklir. Iran membalas dengan serangan rudal terhadap sebuah pangkalan udara menampung pasukan AS di Qatar.
Awalnya, Trump mengatakan serangan Iran digagalkan, tetapi setelah gambar satelit menunjukkan kerusakan di pangkalan itu, Pentagon mengakui bahwa salah satu rudal tidak dicegat.
“Satu rudal balistik Iran berdampak pada Pangkalan Udara Al Udeid pada 23 Juni sementara sisa rudal dicegat oleh sistem pertahanan udara AS dan Qatar, kata juru bicara” Pentagon Sean Parnell kepada Al Jazeera melalui email pekan lalu.
“Dampaknya hanya menimbulkan sedikit kerusakan pada peralatan dan struktur di pangkalan. Tidak ada korban luka.”
Bayi Gaza yang Kelaparan Meninggal saat Israel Membunuh 116 Warga Palestina
Seorang bayi Palestina meninggal dunia akibat kelaparan di Gaza sementara Israel terus memblokade pasokan bantuan dan menembaki orang-orang yang terpaksa mencari makanan di lokasi-lokasi bantuan kontroversial yang didukung Amerika Serikat yang digambarkan sebagai “perangkap maut”.
Bayi berusia 35 hari itu meninggal dunia akibat malnutrisi di Rumah Sakit al-Shifa Kota Gaza, ungkap direktur Muhammad Abu Salmiya kepada Al Jazeera.
Bayi yang tidak disebutkan namanya itu adalah salah satu dari dua orang yang meninggal dunia akibat kelaparan di fasilitas tersebut pada hari Sabtu.
Israel Bombardir Kompleks Kepresidenan Yaman dan Infrastruktur Energi |
![]() |
---|
Israel Kantongi 100 Nama Ilmuan Nuklir Iran untuk Dibunuh |
![]() |
---|
Takut Dibunuh Israel, Iran Sembunyikan Ilmuwan Nuklir yang Selamat |
![]() |
---|
Trump Kembali Ngamuk, Ancam Hancurkan Iran Lebih Cepat terkait Pengayaan Nuklir |
![]() |
---|
Iran Siap Berperang dengan Israel, tak akan Hentikan Program Nuklir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.