Sabang

Stok Beras SPHP di Pasar Mulai Menipis, Bulog Sabang Akui Belum Kantongi Izin Salur

“Untuk beras jenis SPHP kita belum bisa pastikan kapan akan disalurkan, tapi prediksi kita dalam...

Penulis: Aulia Prasetya | Editor: Eddy Fitriadi
Serambinews.com/Aulia Prasetya
BERAS MENIPIS - Petugas Bulog Sabang melakukan pengecekan tumpukan beras SPHP di gudang setempat yang kini mulai menipis. 

Laporan Aulia Prasetya | Sabang

SERAMBINEWS.COM, SABANG – Stok beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di pasaran Kota Sabang mulai menipis. Bahkan, sejumlah toko mengaku kehabisan stok beras tersebut sejak beberapa hari terakhir.

Kepala Gudang Bulog Sabang Hanafiyah Amin, mengungkapkan bahwa hingga Selasa (21/7/2025), pihaknya belum dapat mendistribusikan beras SPHP ke pasaran karena belum mengantongi izin salur.

“Kita belum ada izin salur, jadi belum bisa didistribusikan ke toko. Bukan kita sengaja menahan berasnya,” ujar Hanafiyah kepada Serambinews.com.

Ia juga belum bisa memastikan kapan pendistribusian beras SPHP akan dimulai, namun memperkirakan akan dilakukan dalam waktu dekat.

“Untuk beras jenis SPHP kita belum bisa pastikan kapan akan disalurkan, tapi prediksi kita dalam minggu ini sudah bisa didistribusikan,” tambahnya.

Hanafiah menjelaskan bahwa saat ini terdapat perubahan sistem dan aturan dalam pendistribusian beras SPHP. Jika sebelumnya hampir semua toko bisa menyalurkan beras SPHP, kini hanya pedagang yang berada di bawah bimbingan pemerintah yang diperbolehkan menyalurkan.

“Tujuannya agar lebih tepat sasaran dan tidak disalahgunakan,” jelasnya.

Adapun kebutuhan beras SPHP di Kota Sabang berkisar antara 50 hingga 75 ton per bulan. Setiap toko yang terdaftar dibatasi maksimal menerima 2 ton, dengan kewajiban menjual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah, yakni Rp 65.000 per 5 kilogram.

“Kalau ada toko yang menjual di luar harga itu, maka izinnya akan kita cabut,” tegas Hanafiah.

Ia juga memastikan bahwa stok beras SPHP di gudang Bulog saat ini masih mencukupi, dengan total ketersediaan mencapai 690 ton. Jumlah tersebut diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Sabang hingga enam bulan ke depan.(*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved