Breaking News

Perang Gaza

25 Negara Tuntut Akhiri Perang Gaza, Utusan AS: Tekanan Harus Diberikan ke Hamas, bukan Israel

Huckabee juga mendukung argumen Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar bahwa karena Hamas menyambut baik kecaman terhadap Israel

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/Anadolu Agency
Jenazah korban di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis setelah tentara Israel membunuh warga Palestina yang mencoba mencapai titik distribusi bantuan di sebelah barat Rafah, 1 Juni 2025 

SERAMBINEWS.COM - Mike Huckabee, duta besar AS untuk Israel, mengatakan tindakan 25 negara, termasuk sekutu Barat Israel, mengutuk Israel atas kondisi mengerikan di Gaza adalah menjijikkan.

Dia mengatakan dalam postingannya di X bahwa 25 negara “memberikan tekanan pada Israel, bukannya pada Hamas yang biadab”, dan menuduh Gaza menderita karena Hamas menolak usulan gencatan senjata.

Huckabee juga mendukung argumen Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar bahwa karena Hamas menyambut baik kecaman terhadap Israel, maka mereka yang mengecam Israel “melakukan kejahatan”.

Baca juga: Tentara Barbar Israel Tewas Terbakar dalam Ledakam Bom yang Dijebak Pejuang Hamas

Penghancuran Sistemik Israel di Gaza Setara dengan Apa yang Dilakukan Nazi saat Memusnahkan Yahudi

Seorang kolumnis surat kabar Haaretz Israel mengatakan pembersihan etnis/genosida yang terjadi sekarang di Gaza sebanding dengan apa yang dilakukan Nazi di tahun-tahun awal mereka, dan harus segera dihentikan.

"Sekarang ada proyek penghancuran yang sangat sistematis terhadap seluruh kota dan desa, satu demi satu," ujar Gideon Levy kepada Al Jazeera. 

"Israel melakukan hal-hal yang dilakukan Jerman di tahun-tahun awal Reich Ketiga, yang tidak dianggap sama oleh Israel."

Ia mengatakan politisi dan media Israel memberikan penjelasan dan legitimasi yang tidak masuk akal, seperti memerangi Hamas untuk membenarkan penghancuran total dan pengosongan Gaza.

"Membunuh 27.000 anak adalah bentuk pembelaan diri. Di saat yang sama, tak seorang pun mengenang pengalaman keluarga mereka sendiri," kata Levy.

"Saya harus mengingatkan kita semua: Pembantaian orang Yahudi dalam Holocaust dimulai dengan mengevakuasi orang-orang ke timur (Eropa). Rencana yang sama. Itu tahap pertama. Kita harus menghentikannya di sini. Tapi Israel tidak melihat bayangannya sendiri. Kita tidak bercermin.”

Memilukan, Pasien di Gaza Hadapi Kematian karena Kelaparan, Tim Medis Bekerja tanpa Makanan

Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengeluarkan permohonan kemanusiaan yang mendesak, memperingatkan bahwa pasien di Gaza berisiko meninggal karena kekurangan makanan dan perawatan medis yang parah.

Dalam sebuah posting di X, kelompok tersebut mengatakan tim medisnya bekerja dalam kondisi yang tidak manusiawi – tanpa makanan, dukungan, atau akses ke pasokan penting – karena blokade yang sedang berlangsung mencegah bantuan kemanusiaan memasuki daerah kantong yang terkepung.

"Ini adalah pesan kemanusiaan yang mendesak bagi komunitas internasional," kata PRCS dalam sebuah pernyataan. "Hentikan perang segera. Buka penyeberangan sekarang."

Kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan para dokter, perawat, dan orang lain yang merawat orang-orang di Gaza juga kelaparan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved