Dunia 24 Jam

Dunia 24 Jam: Rusia Balas Sanksi Eropa, Dokter di Gaza Pingsan Kelaparan,Jet Tempur Jatuh di Sekolah

otoritas Gaza mengumumkan bahwa dalam 24 jam terakhir, 15 orang, termasuk 4 anak-anak, meninggal karena kelaparan dan kekurangan gizi.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/Al Jazeera
Setidaknya 15 orang, termasuk bayi berusia enam minggu, meninggal kelaparan dalam 24 jam terakhir di Jalur Gaza yang terkepung. 

Dunia 24 Jam: Rusia Balas Sanksi Eropa, Dokter di Gaza Pingsan Kelaparan, Jet Tempur Jatuh di Sekolah

SERAMBINEWS.COM – Sejumlah peristiwa penting terjadi di berbagai belahan dunia dalam 24 jam terakhir, Rabu (23/7/2025).

Mulai dari ketegangan diplomatik antara Rusia dan Uni Eropa, krisis kemanusiaan yang makin parah di Jalur Gaza, hingga tragedi jatuhnya jet tempur di Bangladesh yang menewaskan puluhan siswa.

Sorotan utama datang dari Rusia yang memperluas larangan masuk terhadap sejumlah pejabat dan warga dari Uni Eropa serta negara-negara Eropa lainnya. 

Langkah ini sebagai respons terhadap paket sanksi ke-18 Uni Eropa terkait invasi Rusia ke Ukraina. 

Baca juga: Dunia 24 Jam: Rusia Ingin ‘Baikan’ dengan AS, Banjir Bandang di Texas, Bandit Bunuh 70 Orang

Lainnya, Kepala UNRWA mengungkapkan bahwa banyak tenaga medis dan staf kemanusiaan di Jalur Gaza pingsan karena kelaparan dan kelelahan. 

Distribusi bantuan kemanusiaan dianggap tidak efektif dan berbahaya, bahkan menewaskan lebih dari 1.000 orang sejak Mei saat mencoba mengakses bantuan. 

Dalam 24 jam terakhir, 15 orang—termasuk 4 anak—meninggal akibat kelaparan.

Berikut sorotan utama dunia dalam 24 jam terakhir:

1. Rusia Balas Sanksi Eropa

Kementerian Luar Negeri Rusia pada Selasa (22/7/2025) mengumumkan bahwa Moskow akan melarang beberapa perwakilan Uni Eropa dan negara-negara Eropa memasuki Rusia

Ini merupakan tanggapan balasan langsung Rusia terhadap paket sanksi yang diadopsi Uni Eropa pada 20 Mei dan 18 Juli 2025.

Hingga saat ini, Uni Eropa telah meluncurkan 18 paket sanksi untuk memprotes kampanye militer Rusia di Ukraina.

"Daftar orang yang dilarang memasuki Rusia telah diperluas secara signifikan untuk mencakup perwakilan lembaga-lembaga Eropa, negara-negara anggota Uni Eropa, dan negara-negara Eropa lainnya yang terlibat dalam kebijakan anti-Rusia,” pernyataan Kemlu Rusia.

Menurut Kementerian Luar Negeri Rusia, daftar yang diperluas tersebut mencakup petugas penegak hukum, organisasi pemerintah dan komersial Uni Eropa.

Kemudian warga negara Uni Eropa dan negara Barat lainnya yang memberikan bantuan militer kepada Ukraina, organisasi yang memblokade kapal dan kargo Rusia di Laut Baltik, dan mereka yang dituduh oleh Moskow melanggar integritas teritorial Rusia.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved