15 Orang Terluka dalam Bentrokan Berdarah di Ceramah Habib Rizieq Shihab, 4 Korban Polisi

Akibat kejadian tersebut, 15 orang dikabarkan mengalami luka-luka akibat terkena senjata tajam.

Editor: Faisal Zamzami
TRIBUN JATENG/INDRA DWI PURNOMO
KORBAN DIRAWAT - Petugas medis RSI Siaga Medika mengecek kondisi korban bentrokan antara FPI dan PWI LS saat ceramah Habib Rizieq di Kabupaten Pemalang, Kamis (24/7/2025). Korban yang dirawat di RSU Siaga Medika berinisial S dari Kabupaten Wonosobo. 

SERAMBINEWS.COM - Bentrokan terjadi dalam acara ceramah Muhammad Rizieq Shihab (Habib Rizieq) di Desa Pegundan, Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah, Rabu (22/7/2015) malam.

Kericuhan melibatkan dua organisasi massa Islam, yakni Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS) dan Front Persatuan Islam (FPI).

Akibat kejadian tersebut, 15 orang dikabarkan mengalami luka-luka akibat terkena senjata tajam.

Belasan korban tersebut terdiri dari sembilan korban luka dari PWI LS dan 2 korban dari FPI.

Korban sisanya meliputi empat anggota Polri.

"Korban polisi ini terkena lemparan batu di bagian kepala maupun wajah."

"Ada yang dirawat di rumah sakit, adapula yang rawat jalan," kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Kamis (24/7/2025).

Baca juga: Ceramah Habib Rizieq di Pemalang Berujung Bentrok, Tiba-tiba Diserang Lemparan Batu

Kronologi Bentrokan

Bentrok antar ormas tersebut terjadi ketika acara pengajian Safari Dakwah oleh Rizieq Shihab di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang pada Rabu (23/7/2025) malam.

Peristiwa ini bermula ketika rombongan Habib Rizieq dijadwalkan hadir untuk acara peringatan bulan Muharram.

Namun, kelompok massa dari PWI-LS kehadiran tersebut.

Mereka sudah lebih dahulu berkumpul di salah satu masjid setempat dan berusaha membubarkan acara tersebut.

Mereka berusaha menerobos masuk ke lokasi pengajian, yang dijaga aparat kepolisian.

Bahkan sebagian dari massa berhasil mendekati panggung dan melakukan pelemparan batu.

Sekitar pukul 22.30 WIB, sesaat sebelum Habib Rizieq tiba di lokasi ceramah, bentrokan antara PWI-LS dan FPI semakin memanas.

Suasana menjadi tegang, dengan teriakan terdengar di sekitar lokasi disertai dengan lemparan batu.

Sebelum acara dilakukan, polisi mengklaim telah ada rapat koordinasi bertajuk cipta kondisi yang dihadiri perwakilan Pemkab Pemalang, Kodim 0711, Polres Pemalang, dan perwakilan ormas FPI maupun PWI LS di Kantor Kesbangpolinmas Kabupaten Pemalang pada Rabu 16 Juli 2025.

Hasil rapat disepakati kedua ormas tidak mengerahkan massa dalam jumlah besar dan isi ceramah tidak bersifat provokatif.


Sehari sebelum kejadian, telah dilakukan pula langkah persiapan teknis pengamanan.

Kendati begitu, kedua kelompok ormas tetap melakukan adu pukul  yang berjarak 50 meter dari panggung utama yang terdapat Rizieq Shihab sedang ceramah.

"Bentrok terjadi pukul 23.00 hingga pukul 23.30."

"Pengajian tetap dilanjutkan sampai pukul 01.00."

"Petugas standby sampai pukul 03.00," sambung Kombes Pol Artanto.

Kombes Pol Artanto menambahkan, pemicu bentrokan dua ormas ini masih dilakukan penyelidikan.

Pihaknya juga masih memburu pihak-pihak yang melakukan provokasi atau tindakan kekerasan.

"Kami juga sedang meminta keterangan para saksi untuk membuat terang peristiwa," bebernya.

Dari kejadian ini, Polda Jateng meminta kepada kedua pihak yang terlibat bentrok untuk menahan diri.

"Kami imbau dari kedua pihak menjaga simpatisan masing-masing agar tidak terulang kembali,"

Di sisi lain, ketika dikonfirmasi soal pengamanan pengajian Rizieq Shihab yang rencana bakal dilakukan di Tegal dan Brebes pada Agustus 2025, Kombes Pol Artanto bakal melakukan evaluasi.

"Kami masih fokus penanganan masalah di Pemalang ini terlebih dahulu."

"Dari kejadian ini akan menjadi bahan evaluasi kami ke depannya," jelasnya.

Berdasarkan rekaman video yang Tribunjateng.com terima, bentrokan PWI LS dan FPI terjadi cukup sengit.

Sekira ratusan anggota PWI LS yang identik berkaus hitam berkumpul di dekat lokasi pengajian Rizieq Shihab sembari menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan pengawalan kepolisian.

Dalam rekaman video yang berbeda, tampak anggota FPI yang identik berpakaian serba putih meneriakkan takbir berulang kali.

Perekam terdengar meneriakkan kata maju berulang kali.

Kedua kelompok ini tampak menggunakan senjata tajam maupun bambu serta kayu ketika terjadi keributan.

Baca juga: Habib Rizieq Shihab Pimpin Reuni Akbar 212 di Monas: Palestina Merdeka, Israel Teroris

 

675 Personel Polisi Tak Mampu Bendung Bentrokan

Polisi mengklaim telah menerjunkan sebanyak 675 personel gabungan untuk mengamankan massa dari dua kelompok yang menolak dan mendukung kehadiran Rizieq Shihab di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Rabu (23/7/2025) malam.


Kelompok yang menolak kehadiran Rizieq Shihab yakni dari organisasi masyarakat (ormas) Perjuangan Walisongo Indonesia (PWI) Laskar Sabilillah (LS) sedangkan kelompok yang mendukung dari eks anggota  Front Pembela Islam (FPI). 

Namun, ratusan aparat keamanan tersebut tidak mampu mengendalikannya massa sehingga terjadi bentrok yang memakan belasan korban luka.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Pol Artanto menyebut, telah mengantisipasi kegiatan tersebut dengan menerjunkan 675 personel gabungan dari kepolisian maupun aparat keamanan lain sejak Rabu (23/7/2025) malam atau sebelum acara pengajian dimulai hingga Kamis (24/7/2025) dini hari.


"Upaya pengamanan sudah ada, pemerintah daerah sudah melakukan rapat sebelumnya untuk antisipasi kegiatan itu," terangnya.

Hasil rapat juga memutuskan untuk menerjunkan ratusan personel untuk berjaga.

Namun, Artanto melanjutkan massa dari dua kelompok ormas tetap melakukan bentrok.

Anggota di lapangan sudah berupaya menenangkan massa tetapi tak terkendali.


"Kegiatan malam, tingkat kerawanan tinggi sehingga terjadi permasalahan tersebut," imbuh Artanto.

Terkait motif atau pemicu keributan, Artanto masih berupaya melakukan penyelidikan. "Kami sedang dalami," terangnya.

Pihaknya juga masih melakukan pendataan jumlah korban akibat bentrok.

Menurut Artanto, korban mencapai belasan dari tiga kelompok yakni PWI LS, FPI dan polisi.

Mereka mengalami luka-luka akibat benda tumpul seperti terkena lemparan batu.

Para korban menjalani perawatan maupun rawat jalan di dua rumah sakit meliputi RSU Siaga Medika Pemalang dan RS Islam Al Ikhlas Pemalang.

"Jumlah korban kami kroscek dulu, data yang kami terima naik turun jadi perlu dipastikan. Yang jelas tidak sampai puluhan hanya ada belasan," katanya.

Dari kejadian ini, Artanto meminta kepada kedua belah pihak yang terlibat bentrok untuk menahan diri.

"Kami imbau dari kedua belah pihak menjaga simpatisan masing-masing agae tidak terulang kembali,"

Baca juga: Empat Hari Terjadi 7 Kasus DBD di Aceh Singkil, Dinkes Sigap Lakukan Ini

Baca juga: KIP Langsa Terima Tanggapan Masyarakat untuk Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan

Baca juga: VIDEO - Geruduk DPRK Bener Meriah! Puluhan Anggota GMNI Layangkan Tuntutan Panas

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved