Luar Negeri

Kisah Pilu Elisabeth Fritzl, Disekap Ayah Kandung 24 Tahun Dijadikan Budak Nafsu dan Lahirkan 7 Anak

Total, Elisabeth menghabiskan 24 tahun hidup di bawah rumah keluarganya hingga berhasil ditemukan pada 2008.

Editor: Faisal Zamzami
The Guardian
DISEKAP - Elisabeth Fritzl disekap oleh ayah sendiri hingga melahirkan 7 anak di Austria. Sang ayah, Josef Fritzl, akhirnya dihukum penjara seumur hidup sejak 2009. 

 SERAMBINEWS.COM  - Pada 1984, seorang gadis 18 tahun bernama Elisabeth Fritzl dari Kota Amstetten, Austria, tiba-tiba menghilang.

Sang ayah, Josef Fritzl kemudian melaporkan ke polisi bahwa putrinya tersebut telah kabur.

Saat itu, tak ada saksi mata atau petunjuk lain kecuali sebuah surat yang isinya pengakuan Elizabeth bahwa dirinya pergi untuk bergabung dengan sebuah sekte.

Faktanya, Elisabeth diketahui telah disekap dan diperkosa oleh ayahnya sendiri itu di ruang bawah tanah sampai melahirkan 7 anak.

Total, Elisabeth menghabiskan 24 tahun hidup di bawah rumah keluarganya hingga berhasil ditemukan pada 2008.

Fritzl sendiri bahkan dilaporkan telah melakukan kekerasan seksual terhadap putrinya itu sejak Elisabeth berumur 11 tahun.

Dalam melakukan penyekapan, Fritzl juga diketahui telah tega menghukum Elisabeth dan anak-anaknya yang ditawan dengan mematikan listrik selama berhari-hari.

Dia juga mengancam untuk menyetrum mereka jika mencoba kabur melewati pintu bawah tanah.

Baca juga: Lima Gadis Muda Disekap Dipaksa Layani Pria Hidung Belang di Tangerang, 5 Tersangka TPPO Ditangkap

Lantas, bagaimana kisah selengkapnya dari insiden tragis yang menimpa Elisabeth Fritzl?

 

Kehidupan Elisabeth di bawah tanah

Dilansir dari The Guardian (19/3/2009), Fritzl sudah membangun ruang bawah tanah selama berbulan-bulan di taman yang terletak di bawah rumah keluarganya.

Diketahui bahwa ia telah merencanakan perbuatan kejinya selama bertahun-tahun dan memperoleh izin resmi untuk membangun kompleks ruang bawah tanah sejak 1970-an.

Saat itu, ia meminta putrinya Elisabeth membantunya memperbaiki pintu bangunan yang sedang dibuat itu.

Sesudah mengelap pintu yang berdebu, Elisabeth hendak berbalik dan pergi.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved