Berita Aceh Tamiang

Pembangunan Pabrik Kulit dari Jamur, Ada Historis Aceh Tamiang di Produknya

Dalam sesi presentasi, pihak MYCL sempat membakar kulit dari jamur. “Ternyata kualitasnya juga lebih bagus dari kulit sapi, tahan api, sudah diuji

|
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ RAHMAD WIGUNA
KULIT JAMUR - CEO MYCL Adi R Nugoroho (kanan) menunjukkan material yang akan dijadikan jamur. Perusahaan asal Bandung, Jawa Barat ini sudah memilih Aceh Tamiang sebagai pemasok utama jamur dari limbah kelapa sawit. 

Sebagai contoh kata dia, Amerika Serikat butuh 200 lembar per bulan, sedangkan Inggris jauh lebih tinggi karena mencapai 10 ribu lembar per bulan.

“Sementara kemampuan kita 10 ribu lembar itu selama satu tahun,” jelasnya.

Adi yang datang ke Aceh Tamiang didampingi Project Manajer MYCL, Dimas Sandya dan Business Development, Muth Syaqhobul Fikri optimis pelebaran sayap mereka ke Aceh Tamiang akan memenuhi kebutuhan pasar dunia.

“Tidak jarang kami malah mengimpor jamur dari Jepang, karena memang kebutuhan dunia sangat tinggi,” ucapnya.

Koordinator Sustainable FKL, Hendra Syahrial pun optimis permintaan dunia ini akan terpenuhi mengingat mereka sudah membina 2.200 petani berlabelkan ISPO/RSPO.

Menariknya, hasil penjualan produk kulit ini akan didonasikan untuk digunakan konservasi lingkungan kembali.

“Dan setiap produk nanti akan diselipkan historis tentang Aceh Tamiang, misalnya tentang keberadaan badak, orangutan atau pun tuntong laut yang merupakan endemik Aceh Tamiang,” tuturnya. (*)

Baca juga: Para Pemuda Lhok Awe-Awe Bireuen Dilatih Budidaya Jamur Tiram

 
 
 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved