Berita Aceh Timur

Panglima Laot Idi Cut Aceh Timur Sebut Basarnas Tak Cari Nelayan Hilang, Begini Tanggapan SAR Langsa

Dua kapal nelayan yang mengalami kecelakaan di laut menyebabkan empat nelayan Aceh Timur hingga kini belum ditemukan. 

Penulis: Maulidi Alfata | Editor: Mursal Ismail
Serambinews.com/Maulidi Alfata
BERHASIL EVAKUASI - Personel Basarnas usai berhasil mengevakuasi delapan ABK yang tenggelam di perairan Selat Malaka ke PPN Idi, Aceh Timur, Kamis (17/7/2025). 

Dua kapal nelayan yang mengalami kecelakaan di laut menyebabkan empat nelayan Aceh Timur hingga kini belum ditemukan. 

Laporan Maulidi Alfata | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI - Panglima Laot Idi Cut, Aceh Timur Ahyar, mengatakan bahwa Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Aceh tak mencaari Anak Buah Kapal (ABK) kapal nelayan yang hilang.

Dua kapal nelayan yang mengalami kecelakaan di laut menyebabkan empat nelayan Aceh Timur hingga kini belum ditemukan. 

Keempat nelayan itu, yakni Fakhruddin dan Safrizal yang hilang setelah KM Bahagia Jaya 01 tenggelam karena dihantam ombak, serta Saiful dan Abdurahman yang hilang setelah KM Puga Laot ditabrak kargo Mearsk Chilka.

"Keempat nelayan tersebut tak dilakukan pencarian oleh SAR, kami mencari sendiri dengan kapal nelayan sampai hari ini," tutur Akhyar, Minggu (27/7/2025). 

Menurutnya, Basarnas hanya menjemput 8 nelayan KM Puga Laot yang selama dari kapal kargo.

Setelah itu mereka tidak lagi melakukan pencarian terhadap dua lagi yang masih hilang. Sementara untuk kapal KM. Bahagia Basarnas memang tidak mencari sama sekali dua nelayan yang hilang tersebut.

Baca juga: Banyak ABK Hilang Tenggelam, DKP Bekali Pelampung ke Nelayan di Aceh Timur

"Yang Kapal Puga Laot, keluarganya sudah ikhlas. Namun yang kapal KM. Bahagia Jaya ini kami masih melakukan pencarian beberapa hari lagi, sebelum kita hentikan," ungkapnya.

Tanggapan SAR Langsa

Sementara itu Koordinator Pos SAR Langsa, Budi Darmawan, Minggu (27/7/2025) memberikan penjelasan dari sisi Basarnas.

Budi menerangkan bahwa Basarnas telah melakukan koordinasi dengan pemerintah Malaysia untuk melakukan pencarian.

"Basarnas tidak bisa melakukan pencarian karena itu wilayah Malaysia, meskipun begitu Basarnas sudah melakukan koordinasi dengan Malaysia untuk mengabarkan jika menemukan dua korban tersebut," ungkap Budi.

Hal ini mengindikasikan bahwa posisi hilangnya ABK KM. Puga Laot berada di luar yurisdiksi pencarian Basarnas Indonesia.

Baca juga: Thailand-Kamboja Perang, 18 Nelayan Aceh Timur Terimbas, Masih tanpa Kabar 

Sementara itu, untuk kasus KM. Bahagia Jaya, Budi Darmawan menjelaskan bahwa pihak SAR tidak menerima informasi apapun dari nelayan terkait insiden tersebut.

Mereka bahkan baru mengetahui kejadian setelah para korban dibawa ke rumah sakit.

"Ke tempat kita enggak masuk informasi jadi tidak tahu ada kejadian itu," pungkas Budi. (*)

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved