200 Siswa SMPN 8 Kupang Keracunan Usai Santap Makan Bergizi Gratis, Rendang Berbusa
Dari 200 siswa tersebut, 140 siswa di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit Mamami, RSUD SK Lerik, dan Rumah Sakit Siloam.
Anita menambahkan, dia mengalami gejala sejak Senin malam. "Perut sakit sejak kemarin, bolak balik ke kamar mandi terus," kata Anita.
Baca juga: Dukung Program Presiden Prabowo, Warga Aceh Pemasok MBG ke Bone Sulawesi Selatan
Trauma Kasus Keracunan di SMPN 8, Ratusan Siswa SMPN 5 Kota Kupang Tolak MBG
Ratusan siswa SMP Negeri 5 Kota Kupang secara kompak menolak mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan pemerintah dalam program makan gratis di sekolah.
Penolakan ini dipicu kekhawatiran akan kasus dugaan keracunan massal yang sebelumnya terjadi di SMPN 8 Kota Kupang.
Penolakan terjadi saat apel pagi sekitar pukul 07.00 WITA, yang dihadiri sekitar 900 siswa dari total 1.000 siswa di sekolah tersebut.
Para siswa serempak menyatakan penolakan mereka terhadap MBG dengan mengangkat tangan, menyuarakan ketakutan agar tidak mengalami kejadian serupa dengan teman-teman mereka di SMPN 8.
Kepala SMPN 5 Kota Kupang, Ferderik Mira Tade S.Pd yang dikonfirmasikan membenarkan peristiwa tersebut.
Ia mengatakan bahwa pihak sekolah sudah berusaha menenangkan para siswa dan orang tua, namun kekhawatiran mereka tetap besar.
"Semuanya sepakat, tunjuk tangan, tidak mau terima makan gratis hari ini karena mereka takut jangan sampai keracunan seperti teman-teman mereka di SMP 8," ujar Ferderik kepada POS-KUPANG.COM, Rabu (23/7/2025) diruang kerjanya.
Melihat respons siswa yang sangat kuat, pihak sekolah akhirnya memutuskan untuk menghentikan sementara distribusi makanan dan segera berkoordinasi dengan pihak pelaksana program, yakni SPPG.
"Fatal kalau saya memaksakan anak-anak, padahal mereka sudah jelas menolak tidak mau makan," imbuhnya.
Akibat penolakan tersebut, pihak sekolah juga memutuskan untuk memulangkan siswa lebih cepat dari jam belajar biasanya, mengingat banyak di antara mereka yang datang ke sekolah tanpa sarapan.
Meski begitu, Ferderik menegaskan bahwa program MBG selama ini berjalan lancar di SMPN 5 sejak Februari 2025.
Ia menyebut belum pernah ada kasus keracunan serupa. Pernah ada temuan makanan kurang layak, namun langsung ditangani dan diganti oleh pihak SPPG.
Orang Tua Minta Dana MBG Dikelola Sendiri
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menuai sorotan setelah Kejadian luar biasa yang menyebabkan ratusan siswa siswi di SMP Negeri 8 Kupang yang mengalami keracunan.
Sementara itu tiga siswa SMP Negeri 8 Kupang masih di RSUD S.K. Lerik akibat diduga mengalami keracunan makanan.
Hingga Minggu (27/7/2025), ketiganya masih dirawat di ruang Cenderawasih, namun kondisi mereka sudah membaik dan dijadwalkan akan dipulangkan pada Minggu (27/7/2025).
Satu siswa yang dirawat, Geisya Adoe, siswi kelas 9K, menceritakan kronologi kejadian sejak Senin pagi (21/7), saat ia dan teman-temannya mengonsumsi makanan MBG di sekolah.
“Hari Senin kami makan jam 09.50. Ada rendang sapi, tahu goreng, sayur, dan pisang. Tapi rendangnya sudah berbusa, kayak ada lendir dan bau. Sayurnya juga asam. Pulang sekolah langsung sakit perut, buang air terus, pusing,” ujar Geisya saat ditemui di ruang perawatan.
Geisya sempat berobat ke Puskesmas Mamami dan hanya diberi obat, tapi tidak membaik. Dua hari kemudian ia kembali ke sekolah, namun kembali merasakan gejala dan akhirnya harus dirujuk ke rumah sakit.
Baca juga: Prabowo Tersentak Saat Tahu Ada Anak-Anak Belum Kebagian Program MBG
Masdiana Wara, ibu dari Geisya, mengaku trauma dan tak ingin anaknya kembali ikut program MBG.
“Anak saya sudah dua kali masuk rumah sakit karena makanan dari program ini. Cukup. Saya tidak izinkan dia makan lagi dari MBG. Lebih baik bawa bekal dari rumah,” tegasnya.
Senada dengan Masdiana, Maria Nahak, salah satu orang tua siswa lain yang turut mendampingi anaknya, mengusulkan agar dana MBG diberikan langsung ke orang tua untuk dikelola secara mandiri.
“Kalau bisa, kasih uangnya saja ke orang tua. Kami yang kelola. Kami tahu masak makanan yang sehat untuk anak-anak. Daripada begini terus, mereka masuk rumah sakit,” ujarnya.
Baca juga: "Joging Di Tempat Umum", Jangan Dengan Celana Ketat, Baju Di Atas Pantat Wahai Muslimah
Baca juga: AS Ingin Bebaskan Semua Sandera dan Akhiri Perang Gaza
Baca juga: Duet Baru Fajar/Fikri Juara China Open 2025, Perpanjang Kutukan Ganda Putra Malaysia
Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com
Sejumlah Pihak Berkolaborasi Lakukan "Lencana Terang" untuk Isu Perlindungan Anak di Aceh |
![]() |
---|
Target Jangkau 82,9 Juta Orang, Anggaran Makan Bergizi Gratis 2026 Capai Rp 335 Triliun |
![]() |
---|
Pemerintah Anggarkan Rp 300 Triliun untuk Program Makan Bergizi Gratis 2026, Layak atau Pemborosan? |
![]() |
---|
SMAN Modal Bangsa Dominasi FLS2N Tingkat Provinsi Aceh, Raih Berbagai Juara |
![]() |
---|
9 Pelajar Bolos ‘Diangkut’ Polisi, Beberapa HP Ditemukan Situs Judol dan Pornografi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.