200 Siswa SMPN 8 Kupang Keracunan Usai Santap Makan Bergizi Gratis, Rendang Berbusa

Dari 200 siswa tersebut, 140 siswa di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit Mamami, RSUD SK Lerik, dan Rumah Sakit Siloam. 

Editor: Faisal Zamzami
PosKupang.com/POS-KUPANG.COMRay Rebon
KERACUNAN MBG - Ambulans membawa siswa siswi korban keracunan Makanan Bergizi Gratis dari SMPN 8 Kupang ke rumah sakit untuk mendapat pelayanan medis, Selasa (22/7/2025). Tampak sejumlah siswa-siswi SMPN 8 Kota Kupang dirawat di rumah sakit diduga keracunan konsumsi makanan bergizi gratis. 

SERAMBINEWS.COM, KUPANG - Sebanyak 200 siswa SMPN 8 Kota Kupang NTT mengalami gejala keracunan usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).

Dari 200 siswa tersebut, 140 siswa di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit Mamami, RSUD SK Lerik, dan Rumah Sakit Siloam. 

Update terkini, melihat ratusan teman-temannya tumbang jadi korban keracunan MBG, siswa di sekolah lain langsung trauma, menolak MBG.

Tak hanya siswa, para orangtua juga ikut trauma. Mereka minta anggaran MBG dikelola sendiri oleh orangtua. 

Kepala BPOM RI Taruna Ikrar merespons kasus dugaan keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di Kupang, NTT.

Kasus ini merupakan Kejadian Luar Biasa (KLB), pihaknya sedang menguji sampel untuk mengetahui penyebab pasti keracunan itu.

“Keracunan MBG di Kupang, Nusa Tenggara Timur adalah Kejadian Luar Biasa (KLB). Kami sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Kupang untuk turun langsung,” kata Taruna Ikrar saat ditemui di kantor BPOM RI, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (25/7/2025).

Ia mengatakan, pihaknya langsung melakukan mitigasi untuk mencegah kejadian itu terulang lagi termasuk laboratorium di balai besar POM Kupang juga telah melaksanakan penyidikan penyebab keracunan. 

Baca juga: Kapolres Aceh Timur Tinjau Dapur Umum MBG, Ini Temuannya

Kronologi 200 Siswa AMPN 8 Kota Kupang Keracunan MBG

Kepala SMPN 8 Kota Kupang, Maria Th. Roslin L menjelaskan kronologi kejadian. Menurutnya, siswa siswi makan Makanan Bergizi Gratis pada Senin (21/7). Makanan tersebut disiapkan penyedia Makanan Begizi Gratis.

Adapun menunya terdiri dari nasi, daging sapi, tahu, buncis, bunga pepaya, dan buah pisang. 

“Anak-anak makan sekitar pukul 10.50 Wita saat jam istirahat,” ujar Maria Roslin Lana, Selasa (22/7/2025).

Maria Roslin Lana mengatakan, pihak sekolah sebatas mendistribusikan makanan yang datang dari dapur penyedia program Makanan Bergizi Gratis.

“Kami hanya mencatat dan membagikan ke siswa. Pendistribusiannya dilakukan oleh wali kelas masing-masing, dan laporan soal makanan yang mulai tercium bau asam langsung masuk ke saya,” jelasnya.

Namun, sebagian besar siswa tetap mengonsumsi makanan tersebut. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved