Perang Gaza

Hamas: Tak Ada Gunanya Negosiasi dengan Israel jika Rakyat Gaza Terus Dibantai dan Kelaparan 

Tidak ada gunanya melanjutkan negosiasi di bawah pengepungan, genosida, dan kelaparan

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/AFP
Pemimpin senior Hamas Khalil al-Hayya. 

Komentar Netanyahu muncul beberapa hari setelah dia menarik tim negosiasinya dari Doha, di mana negosiasi gencatan senjata sedang berlangsung.

Sementara itu menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sejak perang Israel di Gaza dimulai pada Oktober 2023, setidaknya 59.821 warga Palestina tewas di Gaza dan 144.851 luka-luka.

Dalam 24 jam terakhir, serangan Israel di seluruh daerah kantong telah menewaskan sedikitnya 88 orang dan melukai 374 orang.

Pada saat yang sama, rumah sakit mencatat enam kematian baru akibat kekurangan gizi, sehingga jumlah total kematian akibat krisis kelaparan menjadi 133, termasuk 87 anak-anak.

Menlu Inggris: Jeda Pertempuran tak Cukup untuk Meringankan Penderitaan di Gaza

Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy menyambut baik pengumuman jede pertempuran hari ini dari militer Israel.

“Oleh karena itu, akses terhadap bantuan harus segera dipercepat dalam beberapa jam dan hari mendatang, kata” Lammy.

Baca juga: Israel Terus Menyangkal Adanya Kelaparan di Gaza

“Pengumuman ini saja tidak dapat meringankan kebutuhan mereka yang sangat menderita di Gaza,” tambahnya. 

“Kita memerlukan gencatan senjata yang dapat mengakhiri perang, agar sandera dibebaskan dan bantuan memasuki Gaza melalui darat tanpa hambatan.”

“Meskipun penerjunan udara akan membantu meringankan penderitaan terburuk, jalur darat berfungsi sebagai satu-satunya cara yang layak dan berkelanjutan untuk memberikan bantuan ke Gaza," lanjut Lammy. 

“Langkah-langkah ini harus diterapkan sepenuhnya dan hambatan lebih lanjut terhadap bantuan harus dihilangkan. Dunia sedang menonton.”

Lebih dari 300 Akademisi Israel Serukan Diakhirinya Kekejaman di Gaza

Akademisi senior – berjumlah 341 orang – mengatakan mereka tidak bisa berdiam diri. "Sementara tindakan yang mengarah pada bencana skala global dilakukan atas nama kami."

Pesan mereka, seperti dilansir surat kabar Israel Yedioth Ahronoth, ditujukan kepada pemerintah Israel, tentara Israel, dan masyarakat umum.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved