Sosok

Kisah Muhamad Fajar, Pemanjat Kelapa Asal Aceh Besar Lulus Prajurit TNI AD 

Sejak saat itu, ibunya, Yusnita, berjuang seorang diri menjadi tulang punggung

Penulis: Rianza Alfandi | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/Dok Kodam IM
FOTO BERSAMA SAUDARA - Muhammad Fajar bersama saudara kandungnya saat diumumkan lulus sebagai calon prajurit TNI AD, di Resimen Induk Kodam Iskandar Muda (Rindam IM), Kamis (17/7/2025) lalu.  

Laporan Rianza Alfandi l Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Kisah inspiratif datang dari Aceh Besar. Seorang pemuda bernama Muhammad Fajar berhasil mewujudkan cita-citanya menjadi prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD).

Fajar bukan berasal dari keluarga yang berada. Ia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dan satu-satunya anak laki-laki dalam keluarganya. Dia sudah kehilangan sosok ayah sejak usia delapan tahun. 

Sejak saat itu, ibunya, Yusnita, berjuang seorang diri menjadi tulang punggung keluarga dengan berjualan sayur keliling dari kampung ke kampung. 

Hidup dalam kesederhanaan tak membuat Fajar patah semangat. 

Baca juga: Dicky Saputra, Sosok Inspiratif Bagi Anak dan Generasi Milenial

Justru keterbatasan itulah yang memupuk tekad dan semangat juangnya untuk meraih impian menjadi abdi negara.

“Ayah meninggal saat saya masih kecil, sejak itu ibu yang menjadi segalanya buat kami. Saya tidak ingin jadi beban. Saya ingin membanggakan ibu,” ujar Fajar. 

Tak hanya membantu ibunya berjualan, Fajar juga bekerja sebagai tukang panjat kelapa. 

Setiap hari, ia memanjat puluhan pohon kelapa untuk mengambil buahnya dan dijual ke pasar demi mengumpulkan uang. 

Semua hasil kerja kerasnya ditabung untuk membiayai proses seleksi masuk TNI AD, mulai dari kebutuhan administrasi, transportasi, hingga makan dan minum selama mengikuti tahapan seleksi.

"Cita-cita saya memang ingin menjadi tentara sejak kecil. Walaupun hidup kami susah, saya tidak pernah menyerah. Saya kerja apa saja yang penting halal, demi bisa ikut tes," tambahnya.

Perjuangan Fajar akhirnya membuahkan hasil. 

Ia dinyatakan lulus murni dalam seleksi penerimaan calon prajurit TNI AD tahun ini. 

Kabar kelulusan itu menjadi momen penuh haru bagi ibunya, yang selama ini tak pernah lelah menyemangati dan mendoakan anaknya.

“Alhamdulillah, akhirnya cita-cita anak saya tercapai juga. Saya bangga karena dari kecil dia sudah menunjukkan semangat, nggak pernah ngeluh walau hidup kami susah,” ungkap Yusnita.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved