RSUDZA Raih Penghargaan 'Pelayanan Prima' dari Kemenpan RB

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Rumah Sakit Umum Daerah dokter Zainoel Abidin (RSUDZA) berhasil meraih penghargaan dengan predikat 'Pelayanan Prima' dari dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (Kemenpan RB).

Penghargaan itu diberikan pada acara Penyerahan Piagam Penghargaan Hasil Pemantauan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pelayanan Publik (PEKPPP) Tahun 2024 di Gedung Serbaguna Sekretariat Daerah Aceh, RSUDZA, Rabu (30/7/2025).

Piagam penghargaan diserahkan langsung oleh Asisten Administrasi dan Umum Setda Aceh, Muhammad Diwarsyah, M.Si, kepada Direktur RSUDZA, dr. Isra Firmansyah, Sp.A, Ph.D, FISQua.

Baca juga: Dokter RSUD Teungku Peukan Abdya Ingatkan Pentingnya Pencegahan dan Deteksi Dini Hepatitis 

Penghargaan itu diberikan atas prestasinya dalam menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas, responsif, dan berorientasi pada kepuasan masyarakat.

RSUDZA dinilai sebagai salah satu organisasi penyelenggara pelayanan publik terbaik di Indonesia berdasarkan hasil evaluasi Kemenpan RB Tahun 2024. 

Asisten Administrasi dan Umum Setda Aceh, Muhammad Diwarsyah, M.Si, menyebutkan, bahwa hanya Aceh dan Bali menjadi dua provinsi dengan Nilai Indeks Pelayanan Publik (IPP) tertinggi se-Indonesia, yakni sebesar 4,65 dengan kategori A (Pelayanan Prima). 

"Apresiasi tinggi kepada seluruh instansi yang telah berkomitmen dalam meningkatkan mutu layanan," katanya.

Sementara itu, Direktur RSUDZA, dr. Isra Firmansyah, mengatakan, PEKPPP bertujuan untuk memberikan pembinaan dan dorongan kepada instansi pemerintah agar senantiasa memperbaiki dan menyempurnakan sistem pelayanan publik yang humanis dan berbasis pada kebutuhan masyarakat.

Menurutnya, keberhasilan RSUDZA dalam meraih penghargaan ini menjadi bukti nyata dari komitmen rumah sakit dalam mewujudkan transformasi layanan yang lebih baik, transparan, dan profesional.
"Ini demi mendukung visi Provinsi Aceh dalam menghadirkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan berkeadilan," kata dr Isra.(*)