Liputan Eksklusif Aceh
Tidak Ada Efek Jera, Ninja Sawit Masih Lincah Beraksi di Aceh Tamiang
Sanksi hukum yang hanya bersifat tindak pidana ringan (Tipiring) sama sekali tidak membuat pelaku jera. Tak jarang, pelaku hanya tertawa...
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nurul Hayati
Sanksi hukum yang hanya bersifat tindak pidana ringan (Tipiring) sama sekali tidak membuat pelaku jera. Tak jarang, pelaku hanya tertawa ketika ditangkap kembali untuk kedua kalinya.
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Aksi pencurian tandan buah segar (TBS) kelapa sawit masih sering ditemui di Aceh Tamiang. Pelaku yang identik disebut “ninja sawit” tidak takut mengulangi aksinya karena tidak merasakan efek jera.
Dalam aksinya, ninja sawit di Aceh Tamiang bekerja secara berkelompok maupun individu.
Berbekal sepeda motor yang dilengkapi keranjang di sisi kiri dan kanan, para ninja ini biasanya beroperasi dini hari atau cenderung mendekati subuh.
Areal perkebunan yang gelap bukan hambatan bagi mereka, karena umumnya para ninja sawit ini berdomisili tidak jauh dari target sasaran, sehingga sudah mengenal medan pencurian.
“Berdasarkan kasus yang sudah terjadi, pelakunya bukan orang jauh, orang dekat-dekat HGU,” kata pejabat perusahaan perkebunan di Aceh Tamiang, Kamis (31/7/2025).
Pejabat tersebut sengaja merahasiakan identitasnya karena persoalan ninja sawit ini sangat sensitif.
Dia tidak ingin pernyataannya menimbulkan polemik baru yang memperkeruh situasi.
Diakuinya, belum ada solusi jitu untuk mengatasi aksi pencurian ini.
Sanksi hukum yang hanya bersifat tindak pidana ringan (Tipiring) sama sekali tidak membuat pelaku jera.
Tak jarang, pelaku hanya tertawa ketika ditangkap kembali untuk kedua kalinya.
“Tapi sekarang ini sudah berubah, pelaku yang sudah dua kali tertangkap akan diproses di pidana umum,” ungkapnya.
Sumber lain dari perusahaan berbeda menyampaikan persoalan ninja sawit ini bagai buah simalakama.
Bila perusahaan meninda tegas, akan terjadi gejolak sosial, sedangkan bila diabaikan akan membuat kerugian perusahaan semakin besar.
Baca juga: Lahan Kebun Sawit di Nagan Capai 124.000 Hektare, Terluas di Aceh
Ninja Sawit
maling sawit
areal perkebunan sawit
Serambinews.com
Serambi Indonesia
Aceh Tamiang
Liputan Eksklusif Aceh
Terkait Penggunaan Bahasa Aceh Menurun Hingga Jarang Terdengar, Begini Tanggapan Disdikbud Langsa |
![]() |
---|
Terkait Penggunaan Bahasa Aceh di Langsa Menurun, Remaja Ini Akui di Lingkungan Berbahasa Indonesia |
![]() |
---|
Terkait Penggunaannya di Langsa Menurun, Diakui Belum Ada Guru Khusus Bahasa Aceh di Sekolah |
![]() |
---|
Penggunaan Bahasa Aceh di Kota Langsa Menurun Hingga Jarang Terdengar |
![]() |
---|
Sepanjang Tahun 2025, Sebanyak 5.874 Sertifikat KM Nol Terjual, Sabang Raup Rp117,48 Juta PAD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.